Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Rpm Tak Stabil Setelah Tuas Transmisi Matik Pindah ke D

Kompas.com - 07/06/2024, 12:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Pengoperasian mobil matik lebih mudah daripada mobil manual. Pasalnya, pengemudi tak perlu memindahkan rasio percepatan secara manual.

Dengan pengemudi memindahkan tuas transmisi ke posisi D maka percepatan akan berubah secara otomatis sesuai kebutuhan berdasarkan pembacaan beberapa sensor.

Berhubung prinsip kerjanya otomatis, terkadang pengemudi bisa menjumpai beberapa gejala tidak wajar saat berkendara. Salah satunya putaran mesin tidak stabil setelah pengemudi memindahkan tuas transmisi ke posisi D.

Baca juga: Penyebab Mobil Transmisi Matik Menyentak Saat Pindah Gigi


Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo mengatakan putaran mesin bisa naik dan turun sendiri meski pengemudi tidak memainkan pedal gas saat pergeseran tuas transmisi.

“Bisa dari N ke D atau R, maka putaran mesin cenderung akan naik sesaat selanjutnya akan stabil pada putaran stasioner 650-750 Rpm, normalnya seperti ini, tapi bila putaran mesin terlalu tinggi, atau terlalu rendah ini artinya ada masalah,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, Kamis (6/6/2024).

Muchlis mengatakan selain putaran mesin tidak berada di angka normal, bisa juga terjadi mengayun atau tidak stabil bila memang kondisinya ada gangguan di sistem pembukaan throttle.

Baca juga: Mengoperasikan Mobil Transmisi Matik Tak Boleh Bertahan di Satu Posisi?

Ilustrasi tuas transmisi matikHyundai.com Ilustrasi tuas transmisi matik

“Sistem transmisi dan mesin akan melakukan penyesuaian ketika tuas transmisi matik terdeteksi berpindah dari netral ke pertautan seperti D dan R karena sama saja mesin mendapatkan beban tambahan,” ucap Muchlis.

Muchlis mengatakan ketika mendapatkan beban, putaran mesin normalnya akan drop sehingga sistem akan menaikkan putaran mesin lebih tinggi daripada biasanya agar stabil.

“Bila sistem idle up ini bermasalah maka putaran mesin bisa terganggu, akibatnya Rpm bisa lebih tinggi atau lebih rendah, tergantung jenis masalahnya, gangguan tersebut bisa dari throttle body atau idle speed control (ISC) kotor” ucap Muchlis.

Sehingga, menurut Muchlis ketika putaran mesin tidak stabil setelah tuas transmisi berpindah ke D atau R perlu dilakukan pemeriksaan pada area throttle body dan ISC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com