Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia Knalpot Brong Diklaim Tidak Memengaruhi Bisnis Bengkel Umum

Kompas.com - 29/04/2024, 09:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pihak Kepolisian sedang gencar melakukan razia knalpot racing alias brong dengan suara bising sejak awal 2024. Razia ini juga berlangsung Nasional dan dilakukan oleh Polda-polda di hampir semua Provinsi.

Menanggapi adanya upaya ini, beberapa pengamat dan pengusaha bengkel umum yang tergabung dalam Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN) mengapresiasi tindakan tegas dari Kepolisian.

Namun demikian, razia knalpot diklaim tidak memengaruhi aktivitas bengkel. Sejumlah orang mungkin mencopot knalpot brong karena ingin menghindari razia kepolisian, tapi diklaim masih banyak yang mau pasang.

Baca juga: Polytron: Pabrikan Jepang Tak Bisa Bikin Motor Listrik Murah

Dua orang yang motornya terjaring razia polisi dikenakan sanksi mengganti knalpot dan ban motor yang sesuai standar didepan Satlantas Purworejo pada Senin (29/8/2022). KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO Dua orang yang motornya terjaring razia polisi dikenakan sanksi mengganti knalpot dan ban motor yang sesuai standar didepan Satlantas Purworejo pada Senin (29/8/2022).

“Kalau ke bengkel sih enggak berdampak, justru bengkel dalam beberapa waktu kemudian akan diuntungkan lagi,” ujar Ketua Umum PBOIN Hermas Prabowo, kepada Kompas.com (26/4/2024).

“Kenapa? Hobi itu kan enggak bisa dicegah. Orang yang suka pakai knalpot brong atau knalpot modif, apa kemudian besok dia akan berhenti pakai itu? Kan enggak,” kata dia.

Hermas mengatakan, tren penurunan penggunaan knalpot brong terjadi ketika polisi rajin menggelar operasi.

Baca juga: Video Modus Kejahatan, Pura-pura Kena Cipratan padahal Jalan Kering

Namun, saat razia kepolisian mulai jarang dilakukan, maka penggunaan knalpot brong akan kembali ramai.

“Nanti pada masanya polisi sudah mulai kendur, dia akan cari lagi, pasang lagi. Bagi beberapa orang mungkin aneh atau mengganggu karena berisik," ucap Hermas.

"Tapi buat anak muda kan hobi. Mereka biasanya enggak masalah dirazia atau ditangkap, ketika sudah longgar akan dipasang lagi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau