JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan pengendara Vespa klasik melakukan zig-zag di jalan menurun. Aksi tersebut dilakukan agar Vespa bisa mengerem dengan baik.
Dalam video yang diunggah akun Instagram, Kedai Riders Shop, terlihat pengendara Vespa berboncengan. Sang pengendara kemudian melakukan zig-zag pelan sambil menuruni jalan yang curam.
Baca juga: Konsep Toyota Hilux Listrik Diubah Jadi Angkot
"Zigzag buat ngurangin daya luncur langsung, zigzag bisa dipake juga buat nanjak," ujar iedham_budiawan di kolom komentar dikutip Kompas.com, Senin (15/4/2024).
View this post on Instagram
Andry Berlianto, instruktur keselamatan berkendara Rifat Drive Labs (RDL), mengatakan, menghadapi jalan turunan memang perlu memperhatikan beberapa hal. Tetapi terpenting adalah kondisi motor harus prima, baik rem depan dan belakang.
”Sikap yang tepat saat menghadapi jalan menurun, yaitu pengendara selalu melihat situasi jauh ke depan. Tentunya hal ini agar sang pengendara tahu kapan harus mempersiapkan diri untuk mulai melakukan pengereman," ujar Andry, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Selain mengandalkan sistem pengereman depan dan belakang, pengendara juga bisa mengurangi beban pada rem dengan menggunakan engine brake.
Baca juga: Konsep Toyota Hilux Listrik Diubah Jadi Angkot
Dalam kasus Vespa klasik, seperti diketahui biasanya mengandalkan rem belakang. Kemudian bodi Vespa yang berat ditambah boncengan membuat bobot bertambah.
Menggunakan teknik jalan zig-zag di turunan akan membantu ban memperoleh daya cengkeram yang lebih besar. Hal ini juga bisa membantu terjadinya selip.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, menggunakan teknik zig-zag di turunan memang bisa membantu untuk menahan laju motor.
"Cara tersebut dapat digunakan untuk meminimalisir gaya dorong kendaraan sehingga laju motor bisa lebih pelan," kata Agus kepada Kompas.com.
Tapi jika ingin melakukan teknik tersebut, Agus mengatakan, pastikan kalau jalurnya aman. Aman di sini maksudnya adalah tidak ramai dan cenderung kosong.
"Kalau ramai justru akan membahayakan pengendara lainnya, bisa tabrakan. Cara yang digunakan pengendara di video tersebut merupakan cara alternatif saja untuk mengurangi kecepatan agar rem motor tidak blong," kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.