Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Berisiko, Polisi Minta Masyarakat Tidak Mudik Pakai Motor

Kompas.com - 26/03/2024, 18:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik naik motor masih menjadi budaya rutin dan sering dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya di hari-hari mendekati Lebaran. Tindakan ini sangat tidak dianjurkan karena dinilai memiliki banyak risiko.

Memasuki dua pekan terakhir Ramadhan, pihak Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya kembali menyuluh masyarakat supaya tidak melakukan mudik dengan menggunakan motor.

Kabaminharwan Kamseltibcarlantas Ditlantas Polda Metro Jaya AKP Ukke Adhan Handriawan menjelaskan, risiko kecelakaan jika mudik dengan motor sangat tinggi dan tidak boleh disepelekan.

Selain berisiko, fatalitas alias kemungkinan meninggal akibat kecelakaan juga diklaim bisa sangat meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kondisi lalu lintas, daya tahan tubuh, dan lain sebagainya.

Baca juga: Punya Pabrik Baterai, Hyundai Bakal Genjot Produksi Mobil Listrik

Ilustrasi mudik naik motorKOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Ilustrasi mudik naik motor

“Mudik naik motor ini berbahaya, dari dulu sampai sekarang juga bahayanya tetap sama. Sebetulnya ini budaya yang harus pelan-pelan kita hilangkan,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/3/2024).

Dia menambahkan, Pemerintah dan pihak Kepolisian sejatinya telah menyiapkan bermacam fasilitas penunjang mudik yang aman dan nyaman, baik itu berupa angkutan gratis, posko mudik, serta akses jalan tol untuk kendaraan roda empat dan lebih.

“Tidak ada yang melarang mudik, tapi masyarakat harus faham jika agenda ini wajib dilakukan dengan aman supaya selamat. Manfaatkan layanan yang sudah ada, jangan bersikeras mudik naik motor,” ucap dia.

Ukke menambahkan, pihaknya akan terus menyosialisasikan agenda Kamseltibcarlantas kepada masyarakat, khususnya jelang dimulainya operasi ketupat 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com