JAKARTA, KOMPAS.com - CX-3 merupakan salah satu tulang punggung penjualan Mazda di segmen sport utility vehicle (SUV) ringkas. Apalagi model baru CX-3 Pro yang sudah dibekali dengan berbagai fitur canggih di kelasnya.
Secara spesifikasi Mazda CX-3 Pro dibekali dengan mesin Skyactiv-G 1.998 cc In-line 4 cylinder DOHC 16 valve. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 146 Tk pada putaran 6.000 rpm dan torsi puncak 195 Nm pada 4.000 rpm.
Performa tersebut disalurkan dengan transmisi SkyActiv Drive 6-percepatan otomatis yang juga bisa dioperasikan dengan mode manual, serta berpenggerak roda depan atau Front Wheel Drive (FWD).
Baca juga: Ciri-ciri Modus Penipuan Surat Tilang ETLE Melalui WhatsApp
Kompas.com kesempatan untuk mengetes Mazda CX-3 Pro selama lima hari. Pengujian termasuk penghitungan konsumsi bahan bakar SUV ringkas asal pabrikan Jepang yang dibanderol dengan harga Rp 495,5 juta.
Untuk konsumsi bahan bakar yang diukur, meliputi rute dalam kota. Perhitungan menggunakan MID yang ada di instrument cluster dan diisi dengan bahan bakar RON 92.
Hasil konsumsi bahan bakar dalam kota, CX-3 Pro mendapat angka 8,8 kilometer per liter (kpl). Hasil ini didapat dengan mobil melaju di daerah perkotaan dengan jarak sejauh 61,2 Km.
Gaya berkendara sehari-hari yang pada umumnya tidak mencari efisiensi tertinggi. Kondisi jalan yang dilalui didominasi oleh macetnya jalan Ibu Kota pada jam sibuk kantor.
Sementara, untuk penggunaan fitur berkendara terbilang cukup normal di mana air conditioner (AC) mobil terus aktif pada suhu 18 derajat, layar hiburan terkoneksi dengan ponsel dan tidak membuka kaca kecuali diperlukan.
Sementara hasil lebih irit didapati redaksi saat melewati jalan bebas hambatan, sambil sesekali menggunakan mode sport. Konsumsi BBM Mazda CX-3 Pro bisa tembus sampai 9,7 (Kpl).
Hasil konsumsi BBM itu tidak bisa dibilang irit namun tidak sampai boros, mengingat mobil ini dibekali mesin dengan kapasitas 2.000 cc.
Baca juga: BBM yang Tercampur Air Bisa Bikin Mobil Mogok dan Merusak Komponen
Namun tentu saja angka tersebut tidak bisa dijadikan patokan, mengingat banyak faktor yang mempengaruhi masalah konsumsi bahan bakar, mulai dari kondisi jalan, jarak tempuh, gaya berkendara, bahan bakar yang digunakan, kondisi kendaraan, beban barang yang dibawa di kabin, dan sebagainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.