JAKARTA, KOMPAS.com - Isu pencurian baterai motor listrik mulai diendus dan mendapatkan tanggapan serius dari produsen, karena intensitasnya kian marak.
Salah satu produsen yang memberikan tanggapan adalah Gesits Motor Nusantara (Gesits), sebagai merek motor listrik lokal dengan basis produksi di Cileungsi, Jawa Barat.
Awalnya Gesits mengaku belum tahu menahu soal modus pencurian baterai motor listrik. Namun setelah penelusuran, ditemukan fakta bahwa kasus ini sudah cukup mengkhawatirkan.
Bernardi Djumiril, President Director Gesits Motor Nusantara menjelaskan, maraknya kasus ini bisa dievaluasi dengan dua sudut pandang, yakni mulai munculnya tindak kriminalitas yang secara spesifik mengincar motor listrik, serta tantangan baru bagi pelaku industri.
Baca juga: Nissan Magnite Facelift Tertangkap Kamera Sedang Tes Jalan
“Sejujurnya kasus ini di luar prediksi, karena sejauh ini poin pertimbangannya adalah menghadirkan produk (motor listrik) berkualitas baik untuk konsumen. Kendala ini jatuhnya sudah faktor eksternal,” ucapnya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Kendati demikian, Bernard mengaku akan melakukan evaluasi lebih jauh terkait kasus ini, sebagai bahan riset dan pengembangan untuk produk-produk selanjutnya.
“Concern terhadap pencurian baterai ini akan jadi fokus utama kami (Gesits) juga, ini pasti. Akan kami riset lebih lanjut, buat pengamanan (baterai) juga tentunya. Kami bakal lakukan upaya preventif,” ucap dia.
Baca juga: Korlantas Kolaborasi dengan Google, Bisa Pantau Arus Mudik di Maps
Untuk diketahui, kasus pencurian baterai motor listrik pertama kali muncul pada pertengahan 2023. Berdasarkan investigasi Kompas.com, modus kejahatan baru ini kian marak di 2024.
Modus operandi para pelaku juga mulai terstruktur, karena ada pihak eksekutor, penadah, bahkan penjual.
Motor-motor listrik milik ojek online (ojol) yang berjenis litium, NMC, dan LFP adalah yang paling digemari, karena harga jualnya tinggi dan umumnya mudah dilepas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.