Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Busi Motor yang Cepat Rusak Berarti Palsu?

Kompas.com - 21/03/2024, 12:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selayaknya suku cadang pada umumnya, busi motor juga memiliki usia pakai dan harus diganti secara rutin setelah kualitasnya memburuk. Namun waktu penggantian juga harus diperhatikan, khususnya jika dijumpai beberapa situasi yang dirasa tidak umum.

Satu contoh situasi tidak umum adalah masa pakainya terasa pendek dan cepat sekali rusak. Krena busi berukuran kecil, beberapa konsumen mungkin bisa menimbulkan asumsi jika produk yang digunakan adalah palsu.

Untuk diketahui, masa pakai busi menurut standar pabrikan terbilang cukup panjang, yakni sekitar 10.000 kilometer ke atas.

Lantas jika pengguna menjumpai busi motor baru cepat sekali rusak, apakah berarti produk yang digunakan adalah barang palsu atau tiruan?

Baca juga: 10 Tahun Ekspor Bergerak Positif, TMMIN Siap Jajaki Pasar EV

Busi NGKNGK Busi NGK

Menjawab pertanyaan ini, beberapa pakar mekanik memberikan pemaparan. Salah satu penjelasan disampaikan oleh Diko Oktaviano, Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia, produsen merek busi NGK.

Menurut Diko, asumsi busi cepat rusak berarti palsu kurang tepat, karena ada banyak hal yang sangat bisa mempengaruhi masa pakai busi. Salah satu contohnya adalah kondisi dari mesin motor itu sendiri.

Jika kondisi motor kurang terawat dan cenderung overheating akibat telat mengganti oli mesin atau coolant pendingin, masa pakai busi bisa jauh menurun walaupun produknya asli dan orisinil.

“Yang pertama harus kita lihat adalah kondisi mesin itu sendiri bagaimana, apakah kondisinya prima atau tidak? Karena mesin yang overheating atau kotor dan penuh karbon bisa berdampak besar ke masa pakai busi,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Mazda Siapkan Sedan Listrik, Penerus Mazda6

Servis motor di bengkel resmi, Honda ke AHASSWMS Servis motor di bengkel resmi, Honda ke AHASS

Hariyanto, Kepala Bengkel AHASS Ardian BSD Tangerang mengatakan, faktor eksternal juga bisa mempengaruhi masa pakai busi. Contoh paling mudah adalah menerobos banjir dalam sampai mesin terendam.

“Semisal kena banjir dan busi enggak langsung diganti, percikan apinya pasti enggak akan normal. Walaupun posisinya (busi) masih baru, tetap saja bakal rusak kalau kena banjir,” kata dia.

Supaya pengguna bebas dari rasa khawatir, Hari menganjurkan konsumen untuk membeli busi di bengkel resmi atau diler resmi saja, karena produk yang dijual di tempat ini bisa dijamin keasliannya dan memiliki garansi pakai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau