60 Persen Konsumen Subaru Beli Secara Kredit

JAKARTA, KOMPAS.com – Konsumen mobil di segmen entry level, medium, dan mewah, punya kebiasaan yang berbeda ketika melakukan transaksi.

Di merek Subaru misalnya, mayoritas konsumen saat ini rupanya membeli secara kredit. Padahal sebagai merek menengah ke atas, biasanya konsumen beli secara tunai.

“Di 2023, kami join IIMS dan BCA Expo, itu kan satu bulan yang sama, di periode yang sama tahun lalu itu 70 persen tunai, 30 persen kredit,” ujar Ishmail Ashlan, Marketing & PR General Manager Subaru Indonesia di Jakarta (19/3/2024).

Baca juga: Puluhan Ribu Mobil BYD yang Diekspor ke Eropa Bermasalah

Foto: Subaru Subaru mencatat hasil positif di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.

“Di IIMS dan BCA Expo 2024, itu 60 persen kredit, terbalik, 40 persennya tunai,” kata dia.

Menurut Ishmail, artinya telah terjadi pergeseran konsumen Subaru. Boleh dibilang terjadi juga penurunan segmentasi konsumen, karena konsumen kredit identik dengan pembeli mobil pertama atau kedua.

“Tapi kami lihat positifnya saja, artinya minat terhadap Subaru naik. Karena konsumen profil yang sudah berjalan, mereka rata-rata mobil kedua dan ketiga,” ucap Ishmail.

“Karena mereka sudah mulai berpikir, kenapa tidak dengan mobil ini jadi mobil pertama. Dan itu terbukti, dari data, pas mereka kredit, mereka sekalian trade in. Kalau trade in kan artinya menukar mobil yang ada di rumah,” ujarnya.