Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Hyundai Soal Rencana Insentif Mobil Hybrid

Kompas.com - 23/02/2024, 08:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah kabarnya sedang mengkaji regulasi tentang pemberian subsidi bagi mobil hybrid, di samping insentif bagi mobil listrik yang sejak beberapa tahun lalu telah mendapat keistimewaan.

Mobil hybrid, yang menggendong baterai dan mesin pembakaran dalam secara bersamaan, tak mendapatkan keistimewaan seperti mobil listrik, misalnya tetap kena PPnBM, BBNKB dan PKB.

Saat ini, PKB dan BBNKB HEV (Hybrid Electric Vehicle) sama seperti mobil bermesin konvensional pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) yakni 12,5 persen dan 1,75 persen.

Baca juga: Debut Bus Tingkat DAMRI Imperial Suites, Penuh Penumpang

Test drive Hyundai Ioniq 5 Bluelinkedij@nw@ri Test drive Hyundai Ioniq 5 Bluelink

Sehingga totalnya mencapai 14,25 persen, sedangkan tarif PPnBM mencapai 6 persen, sesuai PP 74 tahun 2021.

Bandingkan dengan BEV yang diganjar PPnBM, PKB, dan BBNKB 0 persen. Selain itu, BEV mendapatkan diskon pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen menjadi 1 persen dari tarif normal 11 persen.

Tarif PKB dan BBNKB HEV diusulkan dipangkas menjadi masing-masing 7,5 persen dan 1,31 persen, sehingga totalnya mencapai 8,81 persen.

Baca juga: Nissan Hadirkan Mobil Listrik Ariya dan Sakura di Indonesia

Adapun PPnBM HEV diusulkan diturunkan ke 0 persen atau minimal sama seperti LCGC sebesar 3 persen.

Deretan insentif itu diyakini bisa memangkas harga HEV 8-11 persen. Artinya, harga HEV yang kini masih berada di level Rp 450 jutaan bisa diturunkan menjadi Rp 400 jutaan, atau bahkan di bawahnya.

“Kalau dari sisi keputusan insentif dari pemerintah, sejujurnya itu ranah pemerintah. Yang pasti dari kami, dari merek yang mengedepankan EV, kami akan terus adaptif menghadapi persaingan,” ujar Budi Nur Mukmin, Chief Marketing Officer PT Hyundai Motors Indonesia, kepada Kompas.com (21/2/2024).

Baca juga: United Klaim Sukses Jualan Lebih dari 6.500 Unit Motor Listrik Subsidi

Pabrik HyundaiKompas.com/Donny Pabrik Hyundai

“Kami akan terus mendorong market EV menjadi lebih besar, kami akan membangun ekosistem EV,” kata dia.

Lantas, apakah Hyundai juga tertarik masuk ke pasar hybrid? Mengingkat saat ini pabrikan asal Korea Selatan itu masih fokus mengembangkan EV.

Untuk diketahui, secara global, Hyundai sudah memiliki beberapa model mobil hybrid yang telah dipasarkan.

Baca juga: Spesifikasi Hyundai Nexo, Mobil Hidrogen Murni dari Korsel

Hyundai Nexo, mobil listrik dengan bahan bakar hidrogenDok. Caranddriver.com Hyundai Nexo, mobil listrik dengan bahan bakar hidrogen

Misalnya, Santa Fe hybrid, Kona hybrid, dan Tucson hybrid. Lalu, ada Hyundai Nexo yang sudah dipasarkan secara global.

“Terlepas hybrid dapat insentif atau enggak, kami akan tetap mendorong pasar EV di Indonesia. Saat ini kami tidak ada rencana (masuk ke pasar hybrid),” kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com