JAKARTA, KOMPAS.com - PT Chery Sales Indonesia (CSI) membuka peluang untuk memakai baterai berbasis nikel buatan Indonesia pada produk kendaraan listriknya di masa mendatang.
Hal tersebut disampaikan langsung Executive Vice President CSI Qu Ji Zong dalam menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Senin (5/2/2024) malam.
"Sebenarnya kita sudah memiliki rencana, di mana berikutnya kami akan menggunakan sumber daya lokal untuk mencoba membantu pembangunan lokal (terkait baterai nikel)," kata dia.
Baca juga: 30 Pabrikan Motor Bakal Ramaikan IIMS 2024, Ini Daftarnya
"Saat ini baterai yang kami gunakan (pada Omoda E5) ialah LFP (Lithium Ferro Phosphate). Kami sedang menyesuaikannya (beralih ke nikel) secara bertahap," lanjut Qu Ji Zong.
Assistant President Director PT CSI Zeng Shuo menambahkan, penggunaan baterai berbasis nikel memang sudah masuk rencana jangka panjang perusahaan.
Dengannya, Chery akan meningkatkan daya saing industri karena pada 2027 mendatang Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang diminta pemerintah untuk mobil listrik di Tanah Air sebesar 60 persen.
"Kami tentu akan memperdalam lokalisasi Chery dan bertekad untuk mencapai TKDN 60 persen, mempunyai sumber baterai lokal. Kami akan menuju ke sana," katanya.
"Itu yang akan kita lakukan sesuai dengan persyaratan pemerintah Indonesia," tambah Qu Ji Zong lagi.
Baca juga: Contraflow Libur Panjang Berlaku Hari Ini, Catat Waktu dan Lokasinya
Adapun Omoda E5 yang saat ini masih memakai baterai LFP, sudah mencapai TKDN 40 persen secara completely knocked down (CKD). Dengannya, mobil dibanderol Rp 498,8 juta on the road DKI Jakarta.
Menariknya, Chery memberikan harga khusus untuk 1.000 pembeli pertama, yakni Rp Rp 488,8 juta. Harga tersebut sudah termasuk insentif pajak dari pemerintah.
"Pembeli pertama juga akan mendapatkan garansi seumur hidup (lifetime warranty) untuk motor elektrik dan baterai, dan tambahan satu tahun asuransi," ujar Zeng Shuo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.