Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas, Polisi Gunakan Teknologi IRSMS

Kompas.com - 09/01/2024, 15:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korps lalu Lintas (Korlantas) Polri memanfaatkan inovasi dan perkembangan teknologi elektronik untuk meningkatkan keselamatan berkendara, termasuk menurunkan angka dan mencegah potensi kecelakaan lalu lintas.

Satu upaya yang dilakukan adalah melalui sistem integrasi khusus bernama Integrated Road Safety Management System (IRSMS), yang diawasi dan dioperasikan oleh Sub Direkorat Kecelakaan (Subditlaka) Korlantas Polri.

IRSMS merupakan penggabungan antara kamera pantau, jaringan software, dan koding pemrograman yang dioperasikan secara khusus.

Kerjanya cukup mirip dengan Electronic Traffic Law Enforcement (Kamera ETLE), namun alih-alih berfokus pada penilangan dan penindakan hukum, IRSMS lebih untuk kecelakaan lalu lintas.

Baca juga: Bocoran Spesifikasi Mobil Listrik VinFast yang Meluncur Tahun Ini

Ilustrasi kamera ETLE, CCTV lalulintasSHUTTERSTOCK/ART STOCK CREATIVE Ilustrasi kamera ETLE, CCTV lalulintas

Kasubditlaka Ditgakkum Korlantas Polri Kombes Pol Hotman Sirait menjelaskan, pusat data IRSMS akan mengawasi, memantau, dan mengkompilasi semua laka yang terjadi di Indonesia secara real-time 24 jam tanpa henti.

“Kumparan data laka se-Indonesia itu secara real time terkumpul di dalam IRSMS Subditlaka, ini real time 24 jam,” ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (7/1/2024).

Hotman menjelaskan, data-data yang terkumpul tersebut akan diproses lebih lanjut, sebagai poin evaluasi jangka panjang bahkan penanganan cepat saat kondisi darurat.

Baca juga: Sedang Tren, Biaya Pasang Towing Bar di Bodi Belakang Mobil

Ilustrasi kecelakaan. 
KOMPAS.COM/AUTOACCIDENT Ilustrasi kecelakaan.

“Data ini akan kami gunakan sebagai perbaikan dan penindaklanjutan cepat. Dari data ini, ada anatomy of traffic accidents (anatomi kecelakaan lalu lintas), terkait faktor manusia, kendaraan, jalan dan cuaca,” ujarnya.

Melalui IRSMS, pihak Kepolisian juga bisa menentukan titik-titik tertentu yang akan menjadi target operasi khusus selanjutnya.

Contohnya, jalan dengan jumlah kecelakaan lalu lintas akibat banyak pengendara yang melanggar seperti lawan arus.

“Jika locus dan tempus (tempat dan waktu) bisa ditarik dari IRSMS, kami bisa merekomendasikan untuk fungsi preventif kecelakaan, supaya Patroli bisa diarahkan ke titik itu, untuk kemudian menekan angka kecelakaan,” kata Hotman.

Baca juga: Bahaya, Makin Banyak Anak Kecil Naik Sepeda Listrik di Jalan Raya

Motor yang dikemudikan seorang pengendara tampak standing Saat menghindari petugas kepolisian karena kedapatan melawan arus di perempatan lampu merah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (30/8/2023).KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo Motor yang dikemudikan seorang pengendara tampak standing Saat menghindari petugas kepolisian karena kedapatan melawan arus di perempatan lampu merah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (30/8/2023).

Tidak hanya lokasi, IRSMS juga bisa mengkategorikan faktor lain yang menjadi dan atau berpotensi menimbulkan kecelakaan. Misalnya kelompok pengendara dengan jenis kelamin atau profesi tertentu di wilayah tertentu.

“Data IRSMS terkumpul semua dengan baik, sehingga kami bisa bekerja by data untuk memberi penyuluhan pada kelompok pesertra lalu lintas tertentu. Misalnya sopir bus, ojol, sesuai data yang menunjukkan ada atau tidaknya sebab kecelakaan,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau