Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Kronologi Rem Skutik Blong Saat Lewat Turunan, Ini Solusinya

Kompas.com - 29/12/2023, 11:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Video kronologi terjadinya rem blong pada skutik beredar di media sosial. Tampak pengendara memperlambat laju motor dengan membetot tuas rem secara terus menerus.

Setelah melibas turunan kurang dari satu menit dengan mengerem, akhirnya pengendara motor tersebut kehilangan kendali dan keluar jalan.

Hal itu bisa terjadi karena kampas rem mengalami peningkatan suhu dampak gaya gesek dalam waktu panjang. Sehingga material padat pada kampas rem menyublim dan membuat daya pengereman hilang.

Baca juga: Ingat Lagi Cara Taklukkan Tanjakan Curam Pakai Skutik

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Achmad Subechi (@achmad_subechi)

 

Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan mengatakan ada istilah brake fading dalam kejadian rem blong yakni kampas menyublim akibat panas.

“Jenis rem blong ini kerap didapati pada motor skutik karena motor tersebut dibekali kopling otomatis untuk menyambung dan memutus putaran mesin dengan transmisi, sehingga engine brake mudah hilang,” ucap Wildan kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, motor matik memiliki mekanisme mesin yang sulit untuk melakukan engine brake. Pasalnya, ketika tuas gas skutik dilepas, maka kondisi transmisi benar-benar kembali pada posisi netral.

Baca juga: Video Oli Gardan Skutik Mengental, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Video pengendara skutik alami rem blong(instagram.com/achmad_subechi) Video pengendara skutik alami rem blong

“Banyak pengendara motor matik ketika melewati turunan akan menurunkan tuas gas, sehingga mesin hanya berputar idle, padahal posisi ini sangat berbahaya karena laju motor matik akan semakin kencang, terdorong oleh gaya gravitasi,” ucap Wildan.

Berbeda dengan motor manual yang bisa melakukan engine brake dengan memasukkan transmisi ke gigi rendah. Sementara motor matik untuk mempertahankan percepatan rendah justru harus menarik tuas gas sedikit menurut Wildan.

Jika gas dilepas, transmisi otomatis akan netral, sehingga pengendara hanya akan mengandalkan rem utama saja, tidak ada engine brake, ujung-ujungnya kampas panas dan blong,” ucap Wildan.

Baca juga: Sikap Antisipasi Pengemudi Saat Mobil Mengalami Rem Blong

Menyiram rem skutik di turunan tangkapan layar Menyiram rem skutik di turunan

Head Of Safety Riding Wahana Makmur Sejati Agus Sani menyarankan, untuk tidak menutup gas secara penuh untuk melewati kontur jalan menurun.

"Jangan tutup gas semua. Tahan gas sedikit, supaya masih ada daya mesin, tujuannya supaya motor matik mendapat engine brake seperti pada motor sport atau bebek," kata Agus kepada Kompas.com, Sabtu (23/12/2023).

"Gunakan rem depan dan belakang juga untuk menahan agar motor tidak nyelonong," kata Agus.

Agus mengatakan, meski tidak punya gigi transmisi karena perpindahan daya menggunakan CVT, skutik tetap punya engine brake asal tidak menutup seluruh gas.

Baca juga: Avanza Alami Pecah Ban, Jangan Langsung Injak Rem Agar Selamat

CVT skutik dibongkar untuk modifikasi roller dan pulleyKOMPAS.com/daafa CVT skutik dibongkar untuk modifikasi roller dan pulley

"Motor matik masih mempunyai engine brake, bisa dilihat dari konstruksi pada driven pulley (kopling yang di area belakang), saat kecepatan berkurang bagian drive dan driven terjadi gaya inersia buka tutup, sehingga membuat putaran mesin menjadi tertahan," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com