Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Tanda Transmisi Mobil Matik Mengalami Overheat

Kompas.com - 24/12/2023, 12:22 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Panas berlebih bisa terjadi tidak hanya pada mesin mobil, meski tanpa proses pembakaran transmisi juga bisa mengalami overheat.

Berdasarkan prinsip kerjanya sebagai pentransfer daya, transmisi matik memiliki fluida yang selalu bertekanan tinggi sehingga wajar jika dapat mengalami kenaikan suhu.

Sebab transmisi matik dilengkapi pendingin atau cooler. Dengan melewatkan fluida pada perangkat pendingin, diharapkan panas dapat diserap sehingga suhu kerjanya tetap ideal.

Baca juga: Cara Merawat Transmisi Matik MINI Cooper

Transmisi DCVT RockyADM Transmisi DCVT Rocky

Transmisi matik bisa mengalami panas berlebih ketika terjadi masalah pada sistem pendingin atau kerjanya yang terlalu berat misal saat digunakan berlibur. Maka dari itu pengemudi perlu memahami seperti apa tandanya.

Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan gejala overheat pada transmisi matik memang tidak langsung terasa seperti pada mesin sehingga pengemudi perlu lebih waspada.

“Pengemudi tidak bisa mengetahui kondisi suhu oli transmisi matik yang sesungguhnya, karena tidak terdapat indikator suhu oli matik, tapi pengemudi bisa merasakan tandanya saat terjadi overheat yakni penurunan performa,” ucap Jamal kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Cara Aman Menggunakan Mobil CVT Saat Libur Nataru

Relawan SAR DIY Distrik Bantul bersama Polri, TNI, Satpol-PP, Paksi Katon dan dibantu sejumlah unsur relawan lainnya membantu pengemudi yang tak kuat menaklukkan tanjakan di Jalur Cinomati, Bantul, Senin (30/12/2019).Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin Relawan SAR DIY Distrik Bantul bersama Polri, TNI, Satpol-PP, Paksi Katon dan dibantu sejumlah unsur relawan lainnya membantu pengemudi yang tak kuat menaklukkan tanjakan di Jalur Cinomati, Bantul, Senin (30/12/2019).

Jamal mengatakan pada transmisi matik dilengkapi sensor suhu oli untuk memberikan informasi kepada transmission control module (TCM) sehingga sistem dapat mengambil langkah antisipasi saat terjadi overheat.

“Ketika suhu oli matik mengalami panas berlebih, kemampuannya dalam mentransfer tenaga akan berubah, maka secara sistem performa transmisi akan dibatasi, sehingga tidak terjadi panas yang semakin tinggi dan memperparah kerusakan,” ucap Jamal.

Jamal juga mengatakan ada tanda lain ketika transmisi matik mengalami overheat yakni dengan memeriksa kualitas oli dari warna atau baunya.

Baca juga: Catat, Daftar Nomor Telepon Penting saat Libur Nataru 2023

Toyota Yaris Cross Hybrid ketika melintas di rute menanjak kawasan BromoKompas.com - Aris Harvenda Toyota Yaris Cross Hybrid ketika melintas di rute menanjak kawasan Bromo

“Dalam pemeriksaan secara visual, automatic transmission fluid (ATF) akan berubah warna menjadi kehitaman dan terdapat bau terbakar, oli yang masih bagus warnanya merah dan memiliki aroma khas,” ucap Jamal.

Dengan demikian, penggantian oli transmisi matik perlu dilakukan secara rutin atau bisa dilakukan bila kualitasnya memang sudah menurun seperti gejala yang disebutkan di atas.

“Selain itu, penyebab utama terjadinya overheat adalah volume oli transmisi matik kurang, karena akan terjadi gangguan aliran akibat adanya udara yang ikut bersirkulasi, ini juga akan mengakibatkan penurunan performa secara drastis,” ucap Jamal.

Baca juga: Jadwal Operasional Ancol dan Dufan Selama Libur Nataru 2024, Cek Harga Tiketnya!

Nah, bila gejala tersebut muncul saat perjalanan selama libur Nataru, ada baiknya melakukan pemeriksaan ke bengkel untuk memastikan kualitas oli transmisi masih layak pakai tau perlu diganti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com