SLEMAN, KOMPAS.com - Continuously variable transmission (CVT) merupakan salah satu jenis transmisi matik yang semakin banyak dijumpai pada mobil-mobil modern. Sebagian besar mobil matik, kini dibekali jenis transmisi ini.
Jenis transmisi ini diandalkan karena memiliki efisiensi yang tinggi sehingga konsumsi BBM menjadi lebih irit serta dapat mengurangi emisi gas buang.
Meski sepintas bentuk tuas transmisi mobil matik konvensional dan CVT sama, sebenarnya keduanya memiliki banyak perbedaan. Berikut ini, cara mengoperasikan mobil CVT yang aman saat libur Nataru.
Baca juga: Liburan ke Puncak Bawa Mobil CVT, Perhatikan Ini Saat Macet
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan transmisi CVT didesain khusus untuk mobil perkotaan sehingga tidak cocok untuk melibas tanjakan sehingga saat digunakan liburan, atau setidaknya perlu penyesuaian.
“Menggunakan mobil CVT untuk liburan sih aman saja selama medan yang dilewati tidak terlalu ekstrem, tapi jika memang terpaksa harus melalui tanjakan dan sejenisnya pengemudi perlu menyesuaikan diri atau melakukan antisipasi,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Sabtu (23/12/2023).
Menurut Hardi transmisi matik CVT sebaiknya tidak dipaksakan untuk melibas tanjakan, karena risikonya bisa sampai merusak komponen dalam seperti puli dan sabuk baja.
Baca juga: Bahas Lagi Mobil Pertama Daihatsu dengan Transmisi CVT di Indonesia
“Jika dipaksakan dengan menginjak pedal gas dalam dalam waktu lama, akan berisiko merusak puli dan sabuk bajanya, ada potensi terjadinya overheat dan selip” ucap Hardi.
Meski demikian, Hardi mengatakan transmisi CVT lebih unggul dalam hal efisiensi bahan bakar karena sistemnya membuat percepatan selalu selalu menyesuaikan diri dengan lebih akurat.
Selain itu, CVT juga lebih nyaman saat dioperasikan sehingga tidak ada hentakan saat terjadi perpindahan percepatan.
Baca juga: Estimasi Biaya Perbaikan CVT Nissan Juke
“Cara paling aman mengoperasikan mobil CVT saat menanjak adalah dengan menginjak pedal gas perlahan dari putaran bawah, sebisa mungkin mengandalkan gaya dorong atau momentum sehingga beban CVT lebih ringan,” ucap Hardi.
Hardi juga mengatakan penting juga untuk memantau tachometer atau putaran mesin di speedometer.
“Perhatikan putaran mesin tidak melebihi batas merah, karena bila sampai batas tersebut bisa diartikan sebenarnya mobil tersebut tidak sanggup melibas tanjakan yang sedang dilewati, jangan dipaksakan,” ucap Hardi.
Baca juga: Bahas Kecanggihan Transmisi CVT Mitsubishi XForce
Selanjutnya, penumpang atau beban muatan bisa dikurangi untuk memperingan kerja CVT menurut Hardi. Bahkan, bila memang membutuhkan bantuan mobil bisa didorong sejak awal tanpa harus merusaknya.
“AC juga bisa dimatikan sementara agar kerja mesin lebih terpusat untuk menanjak, patokannya di putaran mesin, sehingga pengemudi tahu nih mobil CVT yang dikendarai sebenarnya masih sanggup atau tidak,” ucap Hardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.