Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Tesla Masih Anjlok di China walau Sudah Diskon

Kompas.com - 06/12/2023, 11:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Sumber Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan mobil listrik Tesla di pasar China masih mengalami perlambatan sejak semester II/2023. Data terbaru, penurunannya bahkan sampai level 17,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Kinerja tersebut, berdasarkan data Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA) yang dilansir Reuters, Selasa (5/12/2023), merupakan torehan penjualan pada November 2023 dengan volume 82.432 unit.

Angka ini menjadi level terendah sejak Desember 2022, ketika penjualan dari Tesla buatan China turun 21 persen sebagai imbas pengurangan produksi dan pengurangan harga untuk mengatasi penumpukkan stok.

Baca juga: Jangan Pernah Simpan Ponsel di Bagasi Motor, Bisa Kebakaran

Jajaran mobil TeslaODDITY CENTRAL Jajaran mobil Tesla

Dalam laporan sama, dikatakan bahwa alasan utama perusanaan Elon Musk ini mengalami penurunan penjualan terus-menerus karena permintaan pasar yang melemah dan hadirnya tekanan dari pesaing lokal seperti BYD.

Sebab selama periode yang sama, BYD mampu mencatatkan rekor dengan total penjualan 301.378 unit (naik 31 persen yoy) melalui serangkaian seri Dynasti dan Ocean, serta model hybrid lainnya termasuk PHEV yang lebih murah.

Sehingga strategi pemangkasan harga oleh Tesla yang sempat menjadikan fenomena perang harga kendaraan listrik di Tiongkok dengan melibatkan 40 merek atau lebih, tidak berpengaruh banyak.

Namun pangsa pasar kendaraan listrik di China justru turun menjadi 5,78 persen pada Oktober 2023 dan 8,7 persen sepanjang September 2023.

Untuk diketahui, sejak akhir Oktober, Tesla sudah melakukan lima kali penyesuaian harga di China.

Baca juga: Jangan Pernah Simpan Ponsel di Bagasi Motor, Bisa Kebakaran

Direktur Eksekutif (CEO) Tesla Inc, Elon Musk kembali menempati posisi orang terkaya di dunia pasca meningkatnya saham Tesla.Business Insider Direktur Eksekutif (CEO) Tesla Inc, Elon Musk kembali menempati posisi orang terkaya di dunia pasca meningkatnya saham Tesla.

Pertumbuhan permintaan kendaraan listrik melambat karena konsumen lebih memilih plug-in hybrid yang lebih terjangkau meskipun dengan semakin banyaknya kendaraan listrik baterai.

Atas kondisi ini, CEO Tesla Elon Musk yang juga termasuk dalam kelompok kecil eksekutif AS teratas melakukan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping sebelum acara makan malam di sela-sela KTT APEC di San Francisco pertengahan November lalu.

Dalam pertemuannya itu, dipastikan bahwa XI Jinping akan terus mendukung pengembangan Tesla di China. Namun hal yang perlu dipahami pergerakkan sektor otomotif di sana sekarang sedang dalam arus yang deras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com