Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kejadian Pecah Ban, Ini Tips Aman Lewat Jalan Tol Layang MBZ

Kompas.com - 20/10/2023, 17:31 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian ban pecah di Jalan Layang MBZ baru saja terjadi. Tercatat ada 21 mobil yang terkena imbasnya, akibar ada besi yang menempel di expansion joint lajur 1 Km 18+400 arah Cikampek.

Sebenarnya, kasus ban pecah di jalan tol bisa disebabkan berbagai hal. Misal dari kondisi bannya sendiri maupun dari situasi eksternal, seperti yang terjadi di atas, karena adanya besi yang menempel dan terlindas.

Oleh karena itu, kalau mengemudi di Jalan Layang MBZ, ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi mencegah ban pecah. 

Baca juga: Korban Pecah Ban di Tol Layang MBZ Bisa Minta Ganti Rugi Jasa Marga

Ban dan velg roda kanan belakang mobil Daihatsu Xenia yang dikemudikan BP (58) pecah setelah berusaha melarikan diri usai bersenggolan dengan sepeda motor di jalan raya Desa Pojok, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Senin (7/8/2023)Dok. Polres Blitar Kota Ban dan velg roda kanan belakang mobil Daihatsu Xenia yang dikemudikan BP (58) pecah setelah berusaha melarikan diri usai bersenggolan dengan sepeda motor di jalan raya Desa Pojok, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Senin (7/8/2023)

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, sambungan jalan di MBZ memang kurang mulus, membentuk cekungan seperti lubang.

"Ban sebenarnya tidak masalah melindas expansion joint, cuma kalau kurang tekanan angin, dan kecepatan di atas 60 Kpj dan berkali-kali, itu sama seperti melewati jalan yang berlubang," kata Sony kepada Kompas.com, Jumat (19/10/2023).

Makanya buat tekanan udara di ban, sebaiknya diperiksa, disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan. Kalau kurang, risiko pecah bisa lebih tinggi.

Baca juga: Jajal Angkot Mikrotrans AC, Trayek Baru Blok M - Lebak Bulus


Misal pecah ban akibat kondisi eksternal, maka tipsnya adalah mata pengemudi harus mencari objek yang tidak normal, berpotensi bahaya. Syaratnya adalah dengan menjaga pandangan jauh ke depan.

"Menjaga kecepatan untuk bereaksi melakukan antisipasi menghindar. Lalu, jaga jarak untuk menyelaraskan visual (pandangan)," kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com