Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuplikan Video Detik-detik Bus PO 27 Trans Tabrak Truk Jeruk

Kompas.com - 29/09/2023, 10:02 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan truk dan bus kembali terjadi mewarnai lalu lintas Indonesia. Kecelakaan tersebut terekam pada sebuah cuplikan video dari kamera kabin bus, yang kemudian beredar di media sosial.

Kecelakaan tersebut terjadi di tol Ngawi-Solo KM 518 Masaran Sragen, Minggu (3/9/2023) Pukul 22.30 WIB.

Pada narasi video yang diunggah oleh akun Instagram @videobusindonesia_,
bus dari perusahaan otobus (PO) 27 Trans Java menghantam truk Mitsubishi Fuso Canter dengan muatan buah jeruk yang ada di depannya.

Kronologi kecelakaan bermula karena truk Fuso Canter pengangkut jeruk mencoba menyalip truk Hino tangki gandeng yang ada di depannya. Namun, di belakang truk Canter ada bus PO 27 Trans yang sudah memberikan kode lampu dim kepada truk Fuso Canter.

Baca juga: Beda Harga Mitsubishi XForce di Bali dan Jakarta

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Video Bus Indonesia (@videobusindonesia_)

 

Kendati sopir bus sudah menginjak pedal rem, truk Fuso Canter sudah terlanjur ambil kanan dan berakhir ditabrak oleh bus PO 27 Trans.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, rem bukan untuk memberhentikan kendaraan tapi memperlambat laju putaran roda.

"Jadi pengereman itu butuh ruang dan waktu sehingga harus terukur agar tidak terjadi tabrakan," kata Sony kepada Kompas.com, Kamis (28/9/2023).

Sony menjelaskan, saat kendaraan melaju, ada momentum gerakan kedepan sesuai dengan kecepatannya. Sekalipun roda di rem dan terkunci, tapi kendaraan belum tentu berhenti.

Baca juga: Debut Lokal Mitsubishi XForce di Pulau Dewata

"Besaran momentum itu ditentukan oleh kecepatan, power, bobot kendaraan dan kondisi alas jalannya," kata Sony.

Karena truk yang ada di depan melakukan gerakan mendadak tanpa memperhatikan kondisi sekitar, terutama kondisi di jalur cepat. Maka sopir bus tidak bisa mencegah tabrak yang terjadi meski sudah menginjak rem.

Namun, Sony menyarankan pengemudi harus memiliki keterampilan dalam mengolah emosi supaya tidak melakukan hard braking atau pengereman darurat yang justru berpotensi menabrak.

"Jadi ngerem harus dalam jarak yang jauh dan memanfaatkan engine brake atau exhaust brake plus downshift gear serta menginjak pedalnya juga harus lembut," kata Sony.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com