Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warisan Soebronto Laras di Otomotif, Motor Legendaris sampai Mobnas

Kompas.com - 21/09/2023, 07:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia otomotif nasional kembali berduka dengan berpulangnya Soebronto Laras. Tokoh otomotif ini memiliki banyak peninggalan, termasuk mobil dan motor yang legendaris.

Mobil dan motor yang dimaksud adalah Mazda MR90 dan Kawasaki Binter Merzy. Kedua kendaraan tersebut sekarang sudah cukup langka statusnya.

Baca juga: Tokoh Otomotif Nasional Soebronto Laras Meninggal Dunia

Berdasarkan halaman resmi Indomobil, pria yang akrab disapa Bronto tersebut pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT National Motors Co. dan PT Unicor Prima Motor.

Subronto Laras, Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses International Tbk, menegaskan tidak akan menutup merek di bawah naungan grup meski dalam masa sulit.Zulkifli BJ Subronto Laras, Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses International Tbk, menegaskan tidak akan menutup merek di bawah naungan grup meski dalam masa sulit.

Untuk diketahui, PT National Motors Co. merupakan mantan perusahaan joint venture antara Mazda Motor Corporation dan Indomobil Group. Sedangkan PT Unicor Prima Motor merupakan anak usaha Indomobil yang merakit mobil Mazda, Hino, dan Kawasaki Binter Merzy.

Perusahaan tersebut melahirkan Mazda MR90, yang merupakan gagasan dari Bronto. MR sendiri merupakan singkatan dari Mobil Rakyat. Mobil tersebut memang rencananya ingin dijadikan sebagai mobil nasional (mobnas). Sayangnya, rencana tersebut tidak bisa direalisasikan.

Baca juga: Soebronto Laras Ungkap Alasan Penjualan Motor Suzuki Kurang Bergairah

Mazda MR90 dengan mesin 1.300 cc dirancang sebagai mobil penumpang dan dibangun menggunakan bodi monokok. Sasis monokoknya juga jadi salah satu keunggulannya. Sementara, Toyota Kijang yang cukup laris saat itu masih menggunakan ladder frame dan per daun.

 

Mazda MR90 dijual di salah satu marketplace dengan banderol Rp 23 jutaDok. Carousell calista preloved @risna1109 Mazda MR90 dijual di salah satu marketplace dengan banderol Rp 23 juta

Harapan membuat MR90 menjadi mobil rakyat gagal karena pemerintah pada saat itu tidak membebaskan pajak mobil mewah alias Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Sebab, Mazda MR90 masuk kategori jenis sedan.

Sehingga, harga jualnya kurang bersahabat dengan masyarakat karena lebih mahal dari Toyota Kijang. Untuk menyiasatinya, MR90 akhirnya bertransformasi menjadi station wagon yang kemudian dikenal sebagai Mazda Vantrend.

 

Mazda MR90 dijual di salah satu marketplace dengan banderol Rp 23 jutaDok. Carousell calista preloved @risna1109 Mazda MR90 dijual di salah satu marketplace dengan banderol Rp 23 juta

Sementara di dunia roda dua, Bronto memiliki andil juga dalam menghadirkan Kawasaki KZ200 alias Kawasaki Binter Merzy. Nama "Binter" merupakan singkatan dari "Bintang Terang" yang diambil dari PT Bintang Terang Indonesia (BTI), distributor Kawasaki di Indonesia pada era '80-an.

Motor yang dibekali mesin 200 cc tersebut tidak lama usia penjualannya. Tercatat hanya enam tahun, mulai 1980 sampai 1986. Sebab, PT BTI saat itu mengalami kebangkrutan. Meski demikian, tetap banyak penggemar Binter Merzy hingga saat ini.

 

Kawasaki Binter Merzy Foto: OLX.com Kawasaki Binter Merzy

Mesinnya terkenal bandel alias kuat dan juga bertenaga. Binter Merzy terbagi dua versi. Generasi pertama yaitu tahun 1980-1982 yang masih memakai pengapian platina. Sedangkan generasi kedua sudah memakai CDI yang diproduksi mulai dari 1983-1985.

Saat ini, sangat sulit menemui MR90 dengan kondisi yang masih terawat atau orisinal. Begitu pula dengan Binter Merzy yang justru banyak digunakan sebagai donor untuk membangun motor custom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com