Jokowi Ajak Italia Kembangkan Kendaraan Listrik di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengundang Italia untuk terlibat dalam pengembangan ekosistem kendaraan bermotor listrik di Indonesia, berserta infrastruktur hijaunya.

Ajakan terkait dilontarkan secara langsung oleh Jokowi saat dirinya melakukan pertemuan bilateral bersama Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India pada Minggu (10/9/2023).

"Saya juga undang Italia untuk kembangkan ekosistem EV (electric vehicle), infrastruktur hijau, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara," katanya dalam keterangan resmi dikutip dari setkab.go.id, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Ekspor Motor Naik 3,7 Persen pada Agustus 2023

SHUTTERSTOCK/GUTEKSK7 Ilustrasi kendaraan listrik, mobil listrik.

Dalam kesempatan itu pula, Jokowi menyambut baik peningkatan investasi oleh Italia ke Indonesia melalui pendirian pabrik Piaggio, yang memproduksi sepeda motor brand Vespa tahun lalu.

“Saya sambut baik peningkatan investasi Italia dan peresmian pabrik Piaggio tahun lalu,” ujar dia.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas komitmen Italia dalam skema Just Energy Transition Partnership (JETP). Jokowi berharap komitmen tersebut dapat segera diwujudkan dalam waktu dekat.

“Saya harap komitmen segera diimplementasikan karena dukungan mobilisasi pendanaan adalah elemen penting transisi energi,” kata Jokowi.

Baca juga: Awas Macet, Ada Perbaikan Jalan Tol Jagorawi sampai Minggu Depan

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

Pada pertemuan yang berlangsung sekitar 20 menit itu, tak lupa juga Jokowi meminta dukungan PM Meloni atas keanggotaan Indonesia di Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.