Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Ngantuk Saat Berkendara Dalam Keadaan Puasa

Kompas.com - 26/03/2023, 07:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Microsleep merupakan salah satu penyebab kecelakaan fatal di jalan saat berkendara. Kondisi tersebut rawan dan kerap ditemui saat berada di rus bebas hambatan seperti tol.

Dilansir dari WebMD, microsleep adalah tidur singkat yang berlangsung kurang dari 30 detik. Saking singkatnya, bahkan banyak pengendara yang mengalami microsleep tidak menyadarinya.

Menurut Satlantas Polresta Jambi Kompol Aulia Rahmad, beberapa penyebab microsleep ialah adanya kondisi di mana pengemudi berkendara terlalu lama, kurang istirahat, kelelahan, dan berkendara di jalur lurus.

Baca juga: Hasil Klasemen MotoGP 2023 Usai Sprint Race Portugal, Bagnaia Memimpin

Ilustrasi berkendara mobilSHUTTERSTOCK Ilustrasi berkendara mobil

Sehingga ia mengimbau untuk masyarakat yang hendak berkendara, khususnya ketika menunaikan ibadah puasa, untuk istirahat yang cukup.

Hal ini karena dapat berpotensi insiden membahayakan saat berkendara, salah satunya potensi kecelakaan,” ujar Aulia seperti dilansir laman NTMCPolri, Sabtu (25/3/2023).

Dia lantas memberikn tips kepada para pengendara, termasuk yang melakukan perjalanan mufik Lebaran 2023.

"Apabila pengendara mengantuk dapat istirahat sejenak dengan menghentikan kendaraan, dan jangan mengkonsumsi obat saat berkendara, istirahat yang cukup hingga istirahat setiap 4 jam selama berkendara,” katanya.

Baca juga: Car Free Day Jakarta Tetap Diadakan Selama Ramadhan

Ilustrasi berkendara bersama anggota keluarga. 

Dok. Shutterstock/imtmphoto Ilustrasi berkendara bersama anggota keluarga.

“Masyarakat diimbau untuk tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Seperti menggunakan alat keselamatan, tidak melanggar rambu lalu lintas hingga melengkapi kendaraan saat berkendara,” lanjut Aulia.

Hal serupa dikatakan Tranining Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana dalam kesempatan terpisah. Ia pun meminta setiap para pengendara untuk tidak menambah kecepatan ketika mulai mengantuk.

"Begitu adrenalin naik, kecepatan di 140 km/jam kemudian terkena microsleep, di kecepatan itulah fatalitynya," ucap dia.

Baca juga: Komponen Mobil yang Harus Dicek Jauh-jauh Hari Sebelum Mudik

Untuk mengantisipasi terjadinya microsleep, Sony mengatakan bahwa pengemudi perlu istirahat di sela-sela perjalanan.

"Banyak pengemudi yang melakukan istirahatnya sudah benar, duduk ngobrol. Tapi waktu kita beristirahat itu, saraf, otak dan otot harus dirangsang, di-refresh," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau