Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Pertolongan yang Keliru pada Korban Kecelakaan Lalu Lintas

Kompas.com - 26/03/2023, 07:21 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertolongan pertama bagi korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) tidak boleh sembarangan. Ada metode penanganan khusus yang harus dilakukan supaya cedera korban tidak tambah parah.

Satu contoh pertolongan pertama laka lantas yang kurang tepat dan harus dihindari ditunjukkan pada video unggahan akun @brorondm di Instagram.

Pada video tersebut, nampak terjadi laka lantas yang melibatkan pengendara motor. Setelah korban jatuh terpelanting, ada beberapa orang yang berusaha menggotong korban ke tepi trotoar, namun dengan cara yang keliru.

Melihat situasi tersebut, perekam video langsung membentak dan meminta orang-orang untuk menurunkan kembali orang tersebut secara hati-hati.

Baca juga: Update Mudik Gratis Kemenhub, Mungkin Dibuka Lagi

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ronald A. Sinaga | Bro Ron DM (@brorondm)

“Jangan langsung diangkat, Bahaya! Kenapa kalian ini? Kita enggak tau kalau lehernya patah atau tulang belakangnya patah. Orang jatuh jangan langsung diangkat,” kata perekam video sebagaimana dikutip Kompas.com, Sabtu (25/3/2023).

Agus Sani, Head of Safety Riding AHM Wahana menjelaskan, ada metode khusus untuk melakukan penanganan pertama bagi kotban laka lantas, khususnya jika laka itu melibatkan motor.

“Di awal video kelihatan cara orang-orang menggotong si korban, yaitu digotong di bagian ketiak dan kaki. Cara itu bahaya sekali, untunglah langsung dihentikan,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (25/3/2023).

Menurut dia, korban laka lantas berbeda dengan orang pingsan biasa karena kecelakaan. Hal pertama yang harus dilakukan penolong adalah memeriksa kesadaran korban.

Baca juga: Komponen Mobil yang Harus Dicek Jauh-jauh Hari Sebelum Mudik

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. Pengendara moge tewas tertabrak bus di Baluran, Situbondo, Jumat (3/3/2023).SHUTTERSTOCK/osobystist Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. Pengendara moge tewas tertabrak bus di Baluran, Situbondo, Jumat (3/3/2023).

“Pastikan dulu kondisi korban apakah dia sadar atau tidak. Jika sadar, coba tanyakan bagian mana yang terasa sakit atau tidak bisa digerakkan. Tetap tenang dan jangan terburu-buru,” kata Agus.

Jika kondisinya sudah dipastikan, korban harus dipindahkan dan digotong dengan cara khusus supaya cedera yang dialami korban bisa tambah parah.

“Setidaknya harus ada tiga sampai empat orang. Pengangkatan korban harus dilakukan pelan-pelan dan sejajar. Ingat, Harus sejajar. Tujuannya untuk tidak memperparah cedera dalam si korban,” ucapnya.

Jika memungkinkan, sebaiknya korban segera dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil. Posisi peletakan korban juga harus dalam posisi telentang dan sejajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau