Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Bahaya Motor cc Kecil Sering Pakai BBM Oktan Tinggi

Kompas.com - 15/03/2023, 10:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Muncul asumsi yang berkembang di kalangan pengendara sepeda motor mengenai manfaat menggunakan bahan bakar minyak (BBM) oktan tinggi. Katanya, hal itu bisa meningkatkan performa motor.

Faktanya, bahan bakar oktan tinggi seperti Pertamax Turbo memang memiliki kualitas performa terbaik, dengan catatan bahan bakar ini digunakan untuk motor dengan kapasitas mesin yang sesuai.

“Kalau motor dengan kapasitas 250 cc atau 500 cc ke atas, pasti akan terasa efek menggunakan oktan tinggi karena mesinnya memang cocok. Kalau kapasitasnya cuma 150 cc ke bawah, ya enggak kerasa bedanya,” kata Ibnu Sambodo, Team owner manual tech racing kepada Kompas.com, Selasa (14/3/2023).

Alih-alih memberikan peningkatan performa, bahan bakar oktan tinggi justru bisa memberikan kendala pada motor dengan cc rendah.

Baca juga: Ini Toyota Agya GR Sport Full Spek Balap

Honda New CR250RR meluncur akhir tahun lalu. Motor sport andalan andalan Astra Honda Motor di kelas 250cc 2-silinder ini mendapat beberapa pembaruan dari sebelumnya.
KOMPAS.com/Gilang Honda New CR250RR meluncur akhir tahun lalu. Motor sport andalan andalan Astra Honda Motor di kelas 250cc 2-silinder ini mendapat beberapa pembaruan dari sebelumnya.

“Motor cc besar memiliki daya kompresi mesin yang kuat, makanya cocok menggunakan oktan tinggi. Motor dengan cc rendah bisa kelelahan dan kurang mampu mengkompresi oktan tinggi,” kata Ibnu.

Menurut dia, karena mesin harus bekerja ekstra untuk melakukan kompresi, ada potensi overheating bahkan kerusakan pada komponen-komponen tertentu.

Sementara itu, Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 menjelaskan, bahwa kerusakan yang bisa terjadi, yakni elektroda busi putus, piston terkikis, dan usia pemakaian oli mesin menurun.

“Kasus yang sering saya jumpai adalah mesin overheating, ciri-cirinya adalah oli mesin berwarna merah ketika diganti. Ini tidak baik bagi kesehatan mesin,” kata Anto.

Baca juga: Kenapa Jalur Selatan Jawa Kurang Diminati Pemudik? Ini Alasannya

Sejumlah pengendara mengantre di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/9/2022).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Sejumlah pengendara mengantre di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/9/2022).

Anto menyarankan pengguna untuk mengikuti anjuran pabrik terkait nilai oktan bahan bakar yang digunakan. Tujuannya untuk menjaga performa dan kualitas mesin motor.

“Sebaiknya ikuti manual penggunaan. Misalnya motor matik seperti vario 150, cocoknya ya pakai bbm oktan 92. Jangan dipaksa pakai bbm oktan 98,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau