Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modifikasi Stance Ekstrem Mercedes-Benz SL500

Kompas.com - 16/01/2023, 10:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Desain yang sporty disertai citra sebagai sedan premium coupe (dua pintu) membuat Mercedes-Benz SL500 banyak diminati oleh car enthusiast.

Seperti pria bernama Harun Maharbina yang sengaja meminang Mercedes-Benz SL500 lansiran 2005 sebagai bahan modifikasi, agar tampilannya lebih menarik dan berkarakter.

“Saya dapat di tahun 2021. Memang sengaja dibuat khusus untuk modifikasi, tapi tetap bisa dipakai harian. Jadi fungsionalitasnya tidak hilang,” ucap Harun, saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (14/1/2023).

Baca juga: Tahun Baru, Manfaatkan Diskon Servis Ganti Oli Mobil dari Otoklix

Gaya modifikasi yang diusung oleh Harun, kerap dijuluki stance ekstrem. Salah satu ciri khas modifikasi stance adalah posisi mobil yang super ceper sampai pelek menekuk ke dalam fender ban.

Ubahan terlihat pada  tampilannya, Harun melakukan konversi desain wajah ke SL65 Black Series. Tak hanya makin agresif, namun mobil ini juga terlihat sedikit lebih melar.

Facelift body tersebut meliputi kap mesin, fender depan kanan kiri, fender belakang kanan kiri, bemper depan, bemper belakang, bagasi, diffuser belakang, lips splitter depan, gril depan.

Mercedes-Benz SL500Dok pribadi Harun Maharbina Mercedes-Benz SL500

Sekujur bodi Mercedes-Benz SL500 ini juga sudah dicat ulang alias repaint dengan warna Solar Beam Yellow oleh Belkote di F1 Bodyworks, dari yang sebelumnya berwarna silver.

Sektor pencahayaan tak luput dari ubahan, di mana Harun melakukan facelift pada lampu depan yang dilabur sentuhan black housing, termasuk lampu berhenti jadi LED shadow line.

Sementara pada bagian kaki-kaki, Harun menggunakan pelek HSR Forged HRN PUBU 19 inci.

“Pelek depan 2pc Construction Super Concave dan Belakang 3pc Construction Super Deep Lips. Depan lebar 11 offset -46, outer lips 5 inci. Belakang lebar 12,5 offset -80, outer lips 9 inci. Sudah pakai Big Brake Kit (BBK) dari HSR Performance Brakes,” katanya.

Pelek tersebut dibalut dengan ban Accelera PHI, dengan profil 255/30-19 untuk depan, dan 295/30-19 untuk belakang.

Mercedes-Benz SL500Dok pribadi Harun Maharbina Mercedes-Benz SL500

Harun juga menyematkan air suspension dari Airllen Suspension 5G management system 4 titik, Silent Dual compressor 360c, coilover bolt on airllen special made SL500 R230 dengan 32 level adjustable dampings. Jadi urusan ketinggian bisa diatur lewat piranti elektronik.

“Nah, untuk kaki-kaki ini nyari fitmenya tidak mudah. Karena mobil ini ini aslinya ABC (active body control suspension), jadi bawahnya hidrolik dan bisa naik turun dari mobil itu sendiri. Tantangannya, di sini saya harus ganti itu perangkat dengan custom,” kata dia.

Berlanjut ke bagian interior, Harun memberikan wind deflector original MercedeS-Benz, dengan restorasi di beberapa part seperti power window, wood panel, dan dasbor. Tak lupa digital remote airllen airsuspension.

Mercedes-Benz SL500Dok pribadi Harun Maharbina Mercedes-Benz SL500

Sedangkan untuk sekor hiburan di kabin, head unit sudah di upgrade ke Android wireless bluetooth, Subwoofer JL Audio W0v3 10 inci, Monoblock LM Audio, serta Speaker depan 2 Way Vox.

Pada sektor jantung pacu, mobil ini masih bermesin standar dengan kapasitas 5.000 cc delapan-silinder. Melongok ke saluran pipa pembuangan, knalpot yang sudah diganti dengan perangkat dari Techpro valvetronic exhaust.

Baca juga: Kenapa Pelek Mobil Panas Usai Dipakai Jalan?

Untuk rombakan Mercedes-Benz SL ini, kata Harun, kisaran budget yang dikeluarkan habis hingga Rp 300 jutaan.

“Kalau ditotal bisa segitu (Rp 300 jutaan), pelek sudah ganti dua kali,” jelas Harun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau