Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Microsleep Saat Perjalanan Jauh, Wajib Istirahat Tiap 3 Jam

Kompas.com - 24/12/2022, 13:22 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Libur panjang Natal dan Tahun Baru 2023 telah tiba. Diprediksi hingga 2 Januari tempat-tempat wisata, kuliner, dan pusat perbelanjaan akan padat pengunjung. 

Banyak pemudik yang berlibur ke daerah untuk menikmati suasana akhir tahun. Puluhan juta kendaraan diperkirakan akan melewati ruas tol Trans-Jawa dan Trans Sumatera selama Nataru ini. 

Berkendara jarak jauh memang menyenangkan, namun yang perlu diperhatikan, kondisi fisik benar-benar harus fit. 

Karena itu, jeda waktu istirahat perjalanan perlu diatur sebaik mungkin. Hal itu untuk mencegah risiko kelelahan hingga kehilangan kendali karena microsleep

Baca juga: Waspada Bahaya Microsleep Saat Perjalanan Liburan Nataru

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) Jusri Pulubuhu mengatakan, istirahat secukupnya selama perjalanan mengurangi risiko mengantuk signifikan. 

Suzuki XL7 - Merapah Trans Jawa 2022Kompas.com/Ari Suzuki XL7 - Merapah Trans Jawa 2022

"Istirahat berhenti 2-3 jam sekali untuk mengembalikan tenaga tubuh. Apalagi ketika melewati jalan tol, risiko cepat lelah bertambah karena fokus menjaga handling mobil kecepatan tinggi," kata Jusri kepada Kompas.com, Sabtu (24/12/2022). 

Pada jeda waktu istirahat kedua dan seterusnya nanti, disarankan untuk melakukan power nap atau tidur sejenak sekitar 20-30 menit. 

Durasi yang lebih lama, dikhawatirkan justru terjadi gangguan tidur yang membahayakan diri sendiri. 

"Tidur berjam-jam kualitas tidur akan berubah. Itu terasa pada konsentrasi pengemudi. Jadi mudah ngantuk ketika melanjutkan perjalanan, karena mood yang kacau dan labil," lanjutnya. 

Baca juga: Naik Mobil Matik Lewati Tanjakan, Jangan Cuma Andalkan Gigi D

Hal lainnya yang wajib diperhatikan adalah durasi maksimal untuk mengemudi yang aman. Menurut Jusri, kekuatan fisik seseorang mengemudi dalam sehari maksimal hanya 10 jam. 

Seorang pria mengantuk saat sedang mengemudi di dalam mobil. Kondisi ini disebut dengan istilah carcolepsy.monstArrr_/Unsplash Seorang pria mengantuk saat sedang mengemudi di dalam mobil. Kondisi ini disebut dengan istilah carcolepsy.

"Perencanaan perjalanan harus matang, jadi kapan untuk singgah di rest area, istirahat ishoma, dan tiba di kota A, B, dan sebagainya telah terjadwal," tambahnya. 

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, risiko mengalami microsleep bisa dicegah dengan istirahat yang cukup. 

"3 jam berkendara perlu jeda istirahat 30 menit. Justru istirahat di perjalanan itu lebih penting untuk keselamatan jika dibandingkan tidur lama sebelum bepergian," ujar Sony. 

Baca juga: Memaksa Pakai Gigi L Buat Tanjakan Panjang, Ada Risiko Kerusakan

Arus Balik Tol Cikampek Utama 2DOK. JASA MARGA Arus Balik Tol Cikampek Utama 2

 

"Konsentrasi tinggi otot-otot, otak, dan respon feeling turun. Maka, yang penting itu manajemen waktu istirahat. Biar tetap rileks sampai ke tujuan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau