Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Ganti Pelek Aftermarket Bikin Mobil Boros BBM?

Kompas.com - 08/09/2022, 13:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Modifikasi ringan tapi membuat tampilan mobil kesayangan jadi lebih keren bisa dilakukan dengan mengganti pelek aftermarket.

Dengan ukuran pelek yang lebih besar, apalagi menyesuaikan konsep modifikasi, maka perubahannya akan langsung signifikan.

Namun, ada konsekuensi yang harus dipikirkan saat akan memodifikasi pelek. Tak sekadar harus menyesuaikan caster dan chamber, tapi juga bisa berdampak pada konsumsi bahan bakar mobil.

Karena itu, saat akan mengganti, jangan hanya mencari yang besar agar terlihat keren, tapi juga harus mengerti aturan mainnya. 

Baca juga: Nissan X-Trail Terbaru di Eropa, Dibekali dengan e-Power

Menurut Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto, menganti pelek sebagai toleransi batas aman hanya diperbolehkan naik maksimal dua tingkat dari ukuran standar. 

Selain itu, profil ban juga otomatis harus mengikuti diganti. Tujuannya agar masih ada jarak aman dengan spatbor roda. 

"Ketinggian pelek disesuaikan agar tidak beda jauh dengan ukuran lama. Setelan kaki-kaki agar tidak perlu banyak ubahan," ucap Bambang, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/9/2022). 

Pelek ukuran lebih besar, secara keseluruhan memiliki bobot massa yang lebih berat. Karena itu, konsumsi bahan bakar bisa sedikit lebih boros

Ukuran pelek diameter besar, permukaan ban yang bergesekan langsung dengan aspal jumlahnya juga makin lebar. Dengan begitu, gaya sentrifugal bertambah lebih besar. 

"Hal nomor satu yang wajib diperhatikan ketika ganti pelek diameter besar, konsumsi BBM akan lebih boros. Mesin butuh tenaga berlipat untuk menggerakkan roda," katanya. 

Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho mengatakan hal yang sama.

Menurutnya, hal utama yang harus di korbankan pemilik mobil tentunya adalah konsumsi bahan bakar. Dengan diameter ukuran pelek besar, bobot roda jadi berat. 

Baca juga: Seberapa Nyaman Jadi Penumpang Hyundai Stargazer?

Logikanya, pertama kali jalan mobil membutuhkan tenaga sedikit lebih banyak dibanding saat menggunakan pelek bawaan pabrik. 

"Paling terasa saat awalan jalan, putaran roda yang berat perlu di imbangi tenaga mesin lebih besar," kata Aan. 

Meski demikian, Aan menyebut, pelek diameter besar bisa meningkatkan handling pengendalian mobil. Mudah dirasakan bila kecepatan tinggi.

Apalagi, ketika melewati jalanan menikung tajam, gejala oversteer pada kemudi tidak begitu terasa. 

"Pengendalian mobil jadi presisi. Sehingga imbung dan gejala oleng bisa dikurangi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau