Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi bila Mobil Diisi Bensin Eceran?

Kompas.com - 18/08/2022, 11:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemilik mobil kerap membeli bensin eceran di pinggir jalan, baik karena terpaksa akibat lokasi SPBU yang jauh maupun lantaran malas untuk mengantre.

Namun, ada anggapan mengonsumsi BBM eceran bisa berdampak buruk untuk kesehatan mesin mobil. Salah satu alasannya karena kualitas yang dianggap menurun.

Menyikapi hal tersebut, Widya Aryadi, Dosen Konversi Energi Otomotif Universitas Negeri Semarang (Unnes), menjelaskan, kualitas bahan bakar (BBM) bisa berubah.

Baca juga: Apa Benar Isi Bensin Eceran Bisa Berdampak Buruk bagi Mobil?

Nilai oktan bisa menurun karena tekanan udara. Dampak dari kelembapan dan cahaya sinar matahari juga memengaruhi komposisi kimia bahan bakar.

Bensin eceran yang dijual di sepanjang jalan Eltari Kefamenanu dijual per botolnya Rp 10.000 sejak Agustus 2014 lalu.Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere Bensin eceran yang dijual di sepanjang jalan Eltari Kefamenanu dijual per botolnya Rp 10.000 sejak Agustus 2014 lalu.

"Zat kimia komposisi BBM mudah bereaksi, jika terkena panas berlebihan kadar etanol dikhawatirkan bisa turun," kata Widya kepada Kompas.com, beberapa waktu kemarin. 

Tak hanya itu, Widya mengatakan, dampak buruk dari kontaminasi partikel asing dalam BBM juga berpotensi membuat beberapa komponen aliran jalur bahan bakar tersumbat. 

"Kalau di bensin tersebut terdapat sulfur, maka dapat menyumbat saluran pompa dan bagian injektor," ucapnya. 

Baca juga: Apa Benar Isi Bensin Eceran Bisa Berdampak Buruk bagi Mobil?

Mekanik bengkel resmi Toyota melakukan perawatan berkala. Sesuai jadwal perawatan rekomendasi pabrikan Toyota, pemilik kendaraan wajib mengikuti prosedur servis 6 bulan. Dicky Aditya Wijaya Mekanik bengkel resmi Toyota melakukan perawatan berkala. Sesuai jadwal perawatan rekomendasi pabrikan Toyota, pemilik kendaraan wajib mengikuti prosedur servis 6 bulan.

Sementara itu, Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Bambang Sri Haryanto juga menjelaskan hal yang sama.

Menurut Bambang, kualitas BBM yang disimpan bisa menurun. Dalam jangka waktu tiga bulan, udara luar dan uap air akan bereaksi merusak nilai oktan. 

Wadah bahan bakar yang biasanya digunakan penjual bensin eceran berbahan kaca beling. Botol yang transparan mudah sekali terpapar udara panas. 

"Jadi, cara penyimpanan itulah yang dapat memengaruhi kualitas bensin," ujar Bambang. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau