TANGERANG, KOMPAS.com - Karoseri Adiputro bawa satu bus dengan kabin yang spesial, dipesan khusus oleh Oppal untuk jadi studio podcast berjalan.
Kalau dilihat secara tampilan, bodi bus yang digunakan adalah Jetbus Transit, produk bus medium monokok buatan Adiputro. Jadi berbeda dengan bus medium umumnya, Jetbus Transit tidak memiliki sasis.
David Jethrokusumo, Direktur Adiputro, mengatakan, Jetbus Transit tidak pakai sasis lagi, sudah diubah jadi monokok. Jadi keseluruhan bodi merupakan buatan Adiputro.
Baca juga: Deretan Bus di GIIAS 2022, Ada Bus Super Mewah Milik PO Bagong
"Engine kita pakai Hino FB, biasa kan mesin di depan, kita pindah ke belakang. Lalu biasanya per daun, kita pakai per keong atau coil spring," ucap David di Tangerang, Jumat (12/8/2022).
Secara tampilan, memang Jetbus Transit ketiga yang keluar dari Adiputro ini mirip dengan dua unit sebelumnya yang sudah keluar. Perbedaan paling besar dari Jetbus Transit milik Oppal ini adalah kabinnya yang dibuat jadi studio podcast.
"Ini interiornya khusus untuk podcast, tapi secara konstruksi sama. Secara interior, kita hanya bantu desain sofa, sedangkan alat dari oppal semua," ucap David.
Baca juga: Ingat Lagi Lokasi Akses 28 Gerbang Tol di Jakarta yang Kena Ganjil Genap
Biasanya, Jetbus Transit punya susunan bangku khas bus perkotaan, yakni hadap-hadapan. Sedangkan untuk unit satu ini, bagian belakangnya diubah jadi sofa dengan bentuk U, dilengkapi dengan meja serta mic.
Selain itu, di bagian bawahnya ada alat untuk mengatur audio dari podcast, lalu TV LED, serta AC tambahan. Selain itu, Adiputro juga menambah peredaman untuk memenuhi kebutuhan bus sebagai studio.
"Peredaman standar sudah ada, kita tambah lagi. Cuma kita enggak tahu kebutuhannya gimana untuk podcast ini," ucap David.
Baca juga: Oppal Buzz Studio, Pakai Bodi Bus Monokok dari Adiputro
Untuk harganya, David mengatakan Jetbus Transit standar ada di rentang Rp 1,5 miliar sampai Rp 1,7 miliar. Namun untuk yang Oppal, belum ditambah berbagai ubahan di bagian kabin serta peralatannya.
"Total biaya variatif, kalau yang biasa Rp 1,5 miliar - Rp 1,7 miliar sudah jadi semua. Tapi itu cuma range, sekarang podcast, nanti ada luxury (bisa tambah lagi)," kata David.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.