Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Motor Listrik Alva Berasal dari Indonesia?

Kompas.com - 15/08/2022, 07:42 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.comMotor listrik terbaru, yaitu Alva One, resmi memasuki pasar roda dua Tanah Air dengan melakukan peluncuran di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022.

Purbaja Pantja, President Director Presiden Direktur PT Ilectra Motor Group (IMG), mengatakan, Alva merupakan merek lokal yang diproduksi di dalam negeri.

Namun bila melihat desain dan tampilannya, motor listrik Alva One tampak sama persis dengan Arena VT3, yang meluncur pada Juni lalu.

Baca juga: Begini Kondisi Ban Mobil Balap F1 Usai Dipakai Balapan

Arena VT3, motor listrik yang mirip dengan Alva Onesolomoto.es Arena VT3, motor listrik yang mirip dengan Alva One

Dilansir dari Solomoto (14/8/2022), VT3 menjadi motor listrik terbaru dari Arena, sebuah merek motor listrik Asal Spanyol yang mulai menjajakan produknya sejak 2021.

Dalam laman tersebut disebutkan, motor listrik VT3 jadi skuter perkotaan yang setara dengan motor bensin berkapasitas 125 cc.

Di atas kertas, penggerak motor hub yang terletak di roda belakang sanggup hasilkan tenaga 7,6 tk dan ditenagai baterai lithium-ion 2,7 kWh.

Baca juga: Bicara Status Daihatsu Ayla EV yang Curi Perhatian di GIIAS 2022

Motor ini juga disebut menawarkan desain yang mirip dengan PCX. Kesamaan bisa terlihat dari beberapa sisi, termasuk pelek 14 inci model kipas yang identik dengan skutik Honda.

Kabarnya Arena VT3 diproduksi oleh VMoto, merek motor yang berbasis di Australia, namun menggunakan fasilitas manufaktur di Nanjiang, China.

Perihal harganya, Arena VT3 dibanderol 4.850 euro atau setara Rp 72 jutaan. Adapun untuk tipe yang mengusung dua baterai dijual 5.990 euro atau setara Rp 90 jutaan.

Baca juga: Biaya Servis Wuling Air ev Hingga 100.000 Km, Hanya Rp 4,1 Juta

Arena VT3, motor listrik yang mirip dengan Alva Onearenamotor.es Arena VT3, motor listrik yang mirip dengan Alva One

Purbaja tidak mengatakan secara gamblang apakah Alva One merupakan desain orisinil dari PT IMG. Namun ia memastikan bahwa tampilan motor tersebut tercipta dari hasil kolaborasi.

“Ini makanya kita kolaborasi, salah satunya dengan Massimo Tartarini (desainer Italjet) kalau dari segi desain dan lain-lain. Yang kita lakukan, berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk mendapatkan motor yang mempunyai performa seperti ini, desain seperti ini,” ujar Purbaja di ICE BSD City (12/8/2022).

Sementara mengenai merek Alva, menurutnya merupakan merek lokal yang menjadi bagian dari Ilectra Motor Group.

Baca juga: Deretan Bus di GIIAS 2022, Ada Bus Super Mewah Milik PO Bagong

Alva One meluncur dengan harga dengan Rp 34,9 jutaKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Alva One meluncur dengan harga dengan Rp 34,9 juta

“Ini merek Indonesia, sudah pasti. Produknya tentunya adalah akan diproduksi di Indonesia, gitu lho. Jadi dengan itu, kalau ditanya brand-nya mana? Ya memang brand sini kita,” kata dia.

Sebelumnya, Arsjad Rasjid Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk, menyakinkan bahwa Alva merupakan merek asli Indonesia, dan motor Alva One yang meluncur bukan rebrand dari merek lain alias hanya ganti logo.

"Indonesia. Pengembangan di Indonesia. Nanti bisa oleh dewan direksi ya buat menjelaskan, biar lebih enak. Tapi ini kita bangun (di) Indonesia. Ini Indonesia," kata Arsjad saat peluncuran Alva One di Tangerang (11/8/2022).

Baca juga: AHM Luncurkan Motor Listrik Tahun Depan

Motor listrik Alva One dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (12/8/2022). Motor ini jadi salah satu produk lokal yang bakal meramaikan pasar motor tahun ini.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Motor listrik Alva One dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (12/8/2022). Motor ini jadi salah satu produk lokal yang bakal meramaikan pasar motor tahun ini.

Arsjad mengatakan ke depan lini riset dan pengembangan juga akan dilakukan di Tanah Air. Menurut dia wajar jika awalnya mengadopsi teknologi lain, tapi ke depan bisa dikembangkan sendiri.

"Kita melihatnya begini, teknologi bisa kita beli daripada kita buat teknologi baru, ambil dulu baru kembangkan. Pengembangan ini kita di Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau