Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Diabaikan, Ban Cadangan Juga Butuh Perawatan

Kompas.com - 06/08/2022, 15:22 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Meski berstatus ban cadangan, namun pemilik mobil juga tetap harus memperhatikan kondisi dan melakukan perawatan berkala.

Bahkan ban yang jarang digunakan seharusnya mendapatkan perawatan khusus, bukan lantas terabaikan begitu saja.

Lalu bagaimana perawatan yang benar untuk ban cadangan mobil? 

Baca juga: Kenapa Mobil yang Ganti Ban Baru Wajib Balancing?

Menurut Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merawat ban cadangan. 

"Walau jarang digunakan ban cadangan juga wajib mendapatkan perawatan agar siap dipakai dalam keadaan darurat," ucap Bambang, kepada Kompas.com, Sabtu (6/8/2022).

Ban yang jarang digunakan, menurut Bambang, kelemahannya ada pada tekanan udara yang lebih cepat berkurang. 

Hal ini akan memperburuk keadaan bila kondisi darurat. Karena saat akan digunakan, ternyata kondisi ban cadangan tidak siap pakai.

"Ban cadangan tekanan angin harus di cek. Bahaya jika saat kondisi darurat ban bocor malah tidak bisa digunakan," ujarnya. 

Dia menambahkan, selain cek tekanan udara kondisi fisik ban juga harus diperhatikan. Dilihat dari visual ban tidak boleh ada yang sobek atau bocor. 

"Ban yang terlalu lama disimpan, karet ban mulai keras," lanjutnya. 

Lebih lanjut, Bambang menyarankan, tekanan udara diisi sekitar 5-10 psi agar tetap awet selama disimpan. 

Baca juga: Mana Lebih Baik, Ganti Ban Mobil Sepasang atau Satuan?

Sementara itu, Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho mengatakan, tekanan udara ban cadangan perlu diperhatikan. 

"Agar tidak rugi dan dua kali kerja saat akan digunakan dalam keadaan darurat, tekanan udara ban harus sering di cek," katanya. 

Menurtu Aan, tekanan udara ban yang terlalu lama disimpan bisa berkurang tanpa diketahui. Udara ban bisa keluar dari celah pori-pori dinding samping. 

"Tekanan udara ban bisa menyusut seiring berjalannya waktu. Struktur karet kompon ban berubah jadi tidak elastis," ucap Aan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Momen Eks Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution Penuhi Panggilan Kejagung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau