Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana yang Lebih Pakem, Rem Mobil Konvensional atau ABS?

Kompas.com - 21/07/2022, 07:42 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi pada kendaraan semakin canggih. Hal itu tentu membawa manfaat bagi pengendara. Pasalnya, hampir setiap teknologi yang tercipta memiliki keunggulan serta meningkatkan kualitas berkendara.

Mulai sisi performa, kenyamanan, serta keamanan. Untuk Anti-lock Brake System (ABS) sendiri termasuk ke dalam fitur keamanan karena sangat membantu pada saat kendaraan perlu berhenti atau menghindari suatu objek.

Dengan kata lain, ABS bisa mengurangi risiko terjadinya kecelakaan karena rem blong dan sejenisnya.

Oleh karena itu, fitur ABS menjadi sistem wajib untuk disematkan pada mobil modern, sebab laju kendaraan tetap stabil dan terarah, sesuai dengan keinginan pengemudi saat kendaraan direm pada kecepatan tinggi.

Baca juga: Sejarah Rem ABS, Berangkat dari Pesawat Jadi Standar Mobil Baru

Untuk prinsip kerjanya, ABS bertugas untuk memastikan roda tidak mengunci begitu kendaraan direm pada kecepatan tinggi. Caranya dengan membaca putaran pada masing-masing roda.

Jika roda ada yang selip, atau jumlah putarannya tidak sama, maka roda yang berpotensi selip tersebut akan dikurangi daya pengeremannya tanpa harus melibatkan perintah pedal rem. Sehingga, roda tidak jadi mengunci.

Nah, pengurangan daya pengereman tersebut sering diartikan sebagai kelemahan ABS oleh sebagian orang. Katanya, ABS kalah pakem dengan rem konvensional. Apakah anggapan itu benar?

Baca juga: Mengenal ABS, Penyakit Pengemudi saat Berkendara Jauh

Foreman Nissan Bintaro, Ibrohim mengatakan perlu diluruskan dulu maksudnya pakem itu seperti apa, roda mengunci atau kendaraan berhenti.

“Saat kendaraan direm, itu tujuan sebenarnya adalah menghentikan laju kendaraan bukan menghentikan putaran roda, karena justru roda yang mengunci akan membuat laju kendaraan tidak berhenti tepat waktu, jarak dan arah,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Rabu (20/7/2022).

Dia mengatakan justru ABS menjadi solusi ketika rem konvensional lebih sering mengalami roda terkunci. Karena pada rem ABS, laju kendaraan masih bisa terkontrol, pengereman maksimal, serta kendaraan bisa berhenti lebih tepat waktu.

Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Fitur ABS dan Cara Penggunaannya

Hal itu bisa terjadi lantaran grip roda dengan aspal senantiasa dijaga, sehingga gaya geseknya tetap maksimal, tidak terjadi selip.

Jadi, kembali lagi, yang dimaksud pakem itu yang seperti apa, apakah roda cepat mengunci atau kendaraan berhenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
lebih tepat apabila yang diukur adalah jarak berhenti dari saat pedal rem diinjak sampai mobil stop. untuk rem non abs, setelah rem diinjak roda akan mengunci tapi kendaraan masih bergerak translasi sampai akhirnya benar2 berhenti dan jaraknya lebih besar daripada rem jenis abs. #jernihberkomentar



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau