Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Rem ABS, Berangkat dari Pesawat Jadi Standar Mobil Baru

Kompas.com - 10/01/2021, 13:41 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com – Rem Anti-lock Braking System (ABS) merupakan salah satu teknologi penting dalam keselamatan berkendara. Perangkat ini telah menjadi standar keamanan bagi mobil-mobil baru.

Sederhananya, rem ABS dapat mendeteksi dan mencegah roda terkunci. Hal ini membuat pengemudi dapat mempertahankan kendali mobil, khususnya dalam situasi minim traksi, seperti saat hujan, salju, dan sebagainya.

Menurut Ensiklopedia Britannica, rem cakram dengan ABS awalnya dikembangkan untuk pesawat terbang. Tak heran teknologi ini punya biaya yang cukup tinggi pada awal pengembangannya.

Baca juga: Mobil Listrik Murah Tesla Model Y Meluncur, Harga Mulai Rp 593 Jutaan

Ilustrasi kampas rem mobil dan piringan cakram.STANLY RAVEL-KOMPAS.com Ilustrasi kampas rem mobil dan piringan cakram.

Rem ABS membantu menghentikan laju pesawat saat mendarat. Ketika tenaga turbin berkurang, rem ABS membantu pengereman pada setiap roda.

Agar proses mendarat berlangsung aman, setiap roda pesawat tidak boleh ada yang mengunci. Sebab jika salah satu roda terkunci atau kehilangan traksi, maka pesawat bisa tergelincir.

Di sinilah peran rem ABS yang menjaga traksi ban pesawat tetap ada. Dan rupanya, cara kerja yang sama berlaku juga di industri otomotif.

Baca juga: Sanksi Segera Berlaku, DLH Kejar 1.955 Bengkel Uji Emisi

Anti-lock Braking System.dreamhonda.vishawebsolutions.com Anti-lock Braking System.

Tidak butuh waktu lama bagi para insinyur untuk menyadari bahwa teknologi tersebut dapat bermanfaat untuk mobil. Maka pada 1950-an, sistem pengereman rem ABS mulai dikembangkan untuk kendaraan roda empat.

Dilansir dari Auto Express, mobil jalan raya pertama yang dilengkapi ABS adalah Jensen FF tahun 1966. FF merupakan mobil sport pertama yang memiliki fitur gerak empat roda dengan rem ABS.

Rem ABS yang digunakan buatan Maxaret yang menggunakan teknologi hidrolik, yang notabene terlalu rumit dan mahal.

Baca juga: Simak Jadwal Uji Emisi Gratis pada Pekan Depan

Anti-lock Braking System (ABS).schoenauto.com Anti-lock Braking System (ABS).

Dengan kemajuan teknologi, maka pada periode 1970-an sampai 1980-an, diperkenalkanlah rem ABS dengan sistem elektronik.

Pada periode tersebut, perangkat ini mulai disempurnakan oleh Chrysler, General Motors, dan Bosch. Sementara Ford Scorpion pada 1985 menjadi mobil pertama yang menyertakan rem ABS pada seluruh jajaran sebagai standar.

Rem ABS pun terus mengikuti perkembangan zaman. Bahkan banyak merek sepeda motor yang telah menggunakan teknologi ini.

Undang-undang Uni Eropa bahkan telah mewajibkan rem ABS sebagai standar pada mobil-mobil yang dijual di Eropa sejak 2004.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com