JAKARTA, KOMPAS.com - Lampu sein menjadi salah satu alat pada kendaraan bermotor untuk berkomunikasi dengan pengendara lainnya.
Lampu ini dipakai saat pengendara akan melakukan manuver seperti menepi ataupun berpindah lajur. Tujuannya, untuk menginformasikan kepada pengguna jalan yang lain bahwa ada kendaraan yang akan bergerak pindah ke arah nyalanya lampu sein tersebut.
Walaupun terkesan sepele, kebiasaan menyalakan lampu sein ini sangat penting dan menjadi salah satu hal yang dapat meminimalisir potensi celaka saat berkendara.
Baca juga: Cara Pindah Lajur di Jalan Tol, Bukan Sekadar Menyalakan Sein
Terjadi baru-baru ini di Gunungkidul, DI Yogyakarta, seorang pengendara motor wanita tertabrak bus pariwisata pada Minggu (17/7/2022) pagi. Dijelaskan, kecelakaan tersebut bermula saat ia menyeberang jalan ke arah kanan namun diduga tidak menyalakan lampu sein.
Selain tidak menyalakan lampu sein, pengendara motor tersebut juga tidak melihat ke arah belakang sebelum berbelok. Akibatnya, motor menyenggol pintu depan bus dan tertabrak.
Penggunaan lampu sein saat berkendara jangan disepelekan. Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan bahwa lampu sein digunakan sebagai isyarat. Namun sebelumnya, pengendara juga harus melihat ke spion.
Baca juga: Kebiasaan Pengemudi yang Bikin Transmisi Mobil Matik Cepat Rusak
Ia mengatakan, jika kendaraan di belakang terlihat jelas di spion, maka kendaraan tersebut jaraknya dekat dengan kita. Sebaliknya, jika kendaraan di belakang masih cukup jauh, pengendara baru bisa menyalakan lampu sein untuk memberi isyarat pada pengendara lain.
"Jangan nyalakan (lampu) sein baru lihat spion, itu yang salah," ucap Sony kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Selain itu, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan bahwa kecelakaan kerap terjadi karena pengendara motor tidak menoleh dan hanya mengandalkan spion serta lampu sein ketika berbelok.
"Karena sering juga kecelakaan justru terjadi akibat kita terlalu percaya pada kaca spion dan lampu sein. Sehingga kendaraan yang berada di titik tertentu tidak terpantau," ucap Agus.
Menoleh ke belakang juga tidak dilakukan sembarangan. Agus menjelaskan, menoleh jangan terlalu lam dan perhatikan waktu yang tepat.
"Namun dalam menoleh langsung waktunya jangan terlalu lama, usahakan sekejap saja, hanya memastikan tidak ada kendaraan di area blind spot kita. Hal ini juga berlaku bagi kendaraan roda empat atau lebih," ucap Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.