Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Solar Subsidi Tak Tepat Sasaran di Pesisir Jatim

Kompas.com - 19/07/2022, 11:02 WIB
Nugraha Perdana,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pertamina sedang menyosialisasikan pendaftaran program subsidi tepat BBM (Bahan Bakar Minyak) bagi pemilik kendaraan roda empat ke atas. Tujuannya, untuk filterisasi pengguna Solar subsidi dan Pertalite sebagai bahan bakar penugasan supaya tepat sasaran.

Section Head Communication & Relations Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Arya Yusa Dwicandra mengataka, tercatat data 80 persen pengguna roda empat untuk Solar subsidi selama ini tidak tepat sasaran.

Kondisi itu diakuinya banyak persoalan dalam penyaluran BBM jenis tersebut. Pemerintah sebenarnya telah mengatur penyaluran Solar subsidi dalam Perpres Nomor 191 Tahun 2014 diperuntukkan bagi golongan seperti UMKM, Perikanan, Pertanian dan Usaha Logistik.

Baca juga: Pendaftaran Beli Pertalite di MyPertamina Hanya Untuk Mobil

"Kalau pertambangan atau industri besar tidak boleh, tapi kenyataan di lapangan susah itu diterapkan, operator kita juga masih bingung misal kedatangan truk, mereka tidak menanyakan jenis apa, mereka layani semua," kata Arya saat diwawancarai di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (15/7/2022).

Kemudian penyalahgunaan Solar subsidi seringkali ditemui di daerah pesisir di Jawa Timur. Pemerintah memperbolehkan pembelian BBM jenis itu menggunakan wadah atau jeriken bagi pengguna non kendaraan.

Penyalahgunaan kerap kali dilakukan oleh para nelayan dengan menjual kembali Solar subsidi yang sudah dibeli.

Baca juga: Kata Pertamina, Orang Kaya Mendominasi Konsumsi Pertalite dan Solar

"Mereka saya katakan oknum jadi bukan semuanya, oknum nelayan mereka membeli Solar subsidi menggunakan surat rekomendasi asli, namun bukan untuk melaut tapi dijual kembali, maka pendaftaran MyPertamina juga mengantisipasi tindakan penyelewengan seperti itu," kata Arya.

Dia mengatakan oknum penyeleweng tersebut bisa menjual Solar subsidi kembali dengan harga Rp 12.000 per liternya yang dibeli Rp 5.150 per liter sehingga setiap liter ada keuntungan lebih dari Rp 6.500.

Pihaknya mengakui tidak bisa menindak adanya kasus tersebut karena sebagai BUMN tidak memiliki regulasi terkait hal itu. Namun pengawasan dan penindakan bisa dilakukan oleh pemerintah daerah dan aparat keamanan.

Baca juga: Harga BBM Pertamina Resmi Naik, Ini Detail Harga Lengkapnya

"Kami tetap menyalurkannya secara resmi di dalam SPBU, tetapi diluar itu bukan kewenangan kami, termasuk penjual BBM eceran itu selama ini Pertamina mereka yang beli di SPBU ada surat rekomendasi asli," kata Arya.

Menurutnya adanya beberapa fakta penyaluran BBM subsidi yang tidak tepat sasaran maka pengguna yang seharusnya tidak berhak mengonsumsi menjadi beban dengan mempengaruhi kuota yang ada. Sebab, pemerintah telah mengalokasikan dana hingga Rp 520 triliun untuk subsidi energi di tahun 2022 ini.

Perlu diketahui, adanya program subsidi tepat BBM ini diperuntukkan bagi kendaraan roda empat ke atas dengan jenis bahan bakar solar bersubsidi dan pertalite sebagai bahan bakar penugasan.

Dia mengatakan pendaftaran di aplikasi MyPertamina pada smartphone atau website https://subsiditepat.mypertamina.id dilakukan agar penyaluran BBM bisa tepat sasaran.

Baca juga: Cara Beli Pertalite Pakai Aplikasi MyPertamina

Nantinya masyarakat yang ingin membeli BBM di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) wajib menunjukkan QR Code yang sudah terdaftar. Ia berharap penggunaan QR Code pada kendaraan yang telah terdaftar akan memastikan penyaluran BBM tidak disalahgunakan.

"Untuk implementasi, kami masih menunggu arahan lebih lanjut dari Pertamina dan Pemerintah Pusat karena akan ada aturan yang baru," ucap Arya.

Pertamina akan memastikan pengisian BBM solar subsidi dan Pertalite hanya akan diberikan pada kendaraan roda empat ke atas yang sudah terdaftar dan sesuai dengan kriteria penerima.

"Kriteria layak dan tidak layak sesuai dengan Perpres, contoh solar subsidi itu seperti UMKM, Perikanan dan lainnya tapi kalau seperti pertambangan enggak boleh, sementara yang pengguna Pertalite belum ada spesifikasi khusus, untuk itu kami memohon kepada masyarakat untuk menunggu aturan lebih lanjut," kata Arya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Kenapa Mobil Listrik Tidak Dibekali Dengan Ban Serep?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Berapa Liter BBM yang Tersisa Saat Indikator Bensin Mobil Kelip?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

150 Ucapan Idul Fitri 2025 dan Gambar Selamat Lebaran 1446 H buat Dikirim ke Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

100 Link Twibbon Idul Fitri 2025 untuk Sambut Lebaran via Media Sosial

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Timnas Indonesia Libas Bahrain

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

50 Link Download Kartu Ucapan Idul Fitri 2025 Gratis dan Menarik, Bisa Diedit Sendiri

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Shalat Ied Bareng Ivan Gunawan, Ruben Onsu: Semoga Saya Istiqomah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Beli Perhiasan Emas 15 Kg Tunai, Wanita Ini Tuai Kritik di Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau