JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video cara mengetahui mobil bekas banjir di Instagram. Dalam video yang diunggah oleh akun @inspector_mobil terlihat banyak sekali karat di bagian rangka mobil yang terbuat dari besi.
Selain itu disebut juga bekas lumpur di baut dan soket perangkat elektronik bisa dijadikan indikator bahwa mobil tersebut pernah terkena banjir.
Pada penjelasanterakhir akun tersebut juga mengatakan kemudi yang oblak bisa dijadikan tanda bahwa mobil pernah terendam banjir. Apakah benar demikian?
Tanggapan dari masayarakat pun beragam, ada yang membenarkan tapi ada pula yang mempertanyakan kebenaran metode tersebut, apakah bisa dijadikan bukti bahwa mobil tersebut pernah mengalami banjir.
Menurut Nissan Technical Support Bintaro, Fandi Ahmad, mobil yang pernah terendam banjir akan meninggalkan jejak yang cukup jelas mulai dari chasis yang berkarat dan bekas basah di karpet dasar. Dia juga mengatakan untuk lebih pastinya bisa melakukan pengecekan ke bengkel resmi.
“Tanda-tanda kendaraan yang sudah mengalami kebanjiran bisa dilihat dari chasisnya yang berkarat, atau dari karpetnya, bisa juga mengecek ke bengkel resmi terkait historikal servis dan melakukan scanning,” ujar Fandi kepada Kompas.com, Minggu (5/6/2022)
Logikanya, karat bisa timbul di besi yang pernah terkena air, khususnya di chasis kendaraan. Dari logika itu karat bisa saja menjadi tanda bahwa mobil itu pernah mengalami banjir. Walau pun, bisa saja karat tersebut diakibatkan oleh hal lain, misalnya bekas dicuci.
Baca juga: Ingat, Asuransi Bisa Tolak Mobil Banjir yang Rusak Akibat Water Hammer
Begitu juga bekas karpet basah, bisa saja karena bekas air minum tumpah atau hal lain. Hanya saja siapa sih yang akan membasahi karpet dan chasis mobilnya tanpa sebab sampai menimbulkan karat?
Mobil yang pernah terkena banjir juga bisa diketahui lewat catatan servis di bengkel resmi. Jika mobil tersebut pernah mengeluhkan banjir atau melakukan servis penanganan banjir, maka catatan untuk mobil tersebut akan ditemukan. Ini jadi bukti yang paling kuat.
Sedangkan melakukan scanning ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua elemen kelistrikan bekerja normal.
Seperti yang diketahui bahwa unit-unit elektrik akan rawan rusak bila terkena air. Walau pun di beberapa kasus ada unit elektrik mobil terendam banjir yang tidak sampai rusak.
Baca juga: Terjang Banjir, Mobil Manual Jangan Ditahan Setengah Kopling
“Terutama di modul air bag yang rawan sekali terjadi malfungsi ketika terkena banjir,” tambah Fandi.
Sedangkan kemudi yang oblak tidak bisa dijadikan tanda bahwa mobil tersebut pernah mengalami banjir. Sebab banyak sekali faktor yang bisa menyebakan kemudi oblak; mulai dari pemakaian, usia dan lain sebagainya.
Kendati demikian, bisa saja banjir menyebabkan kemudi bermasalah seperti berat saat belok dan bunyi berisik, khususnya untuk mobil yang sudah menggunakan teknologi electric power steering.
“Ada beberapa kasus pada mobil yang terkena banjir mengalami masalah pada power steeringnya, khususnya yang sudah pakai sistem EPS,” ujar Fandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.