JAKARTA, KOMPAS.com - Sampai saat ini, persaingan mobil di Indonesia masih didomonasi produk Jepang.
Namun tidak sedikit juga yang setia menggunakan mobil Eropa atau Amerika Serikat, lantaran masing-masing memiliki keunggulan.
Mobil Jepang sering dipakai karena dinilai lebih ekonomis, sedangkan mobil Eropa dinilai punya durabilitas yang lebih unggul.
Antara mobil Jepang dan Eropa, memiliki perbedaan ruang kemudi. Salah satunya soal keberadaan tuas lampu sein.
Baca juga: Pentingnya Aktifkan Rem Tangan Saat Berhenti di Lampu Merah
Division Head Product Planning R&D and Spare Part Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi mengatakan, posisi tuas lampu sein pada mobil Eropa dan Jepang biasanya disesuaikan dengan posisi setir.
“Jika setir di kanan maka tuas sein berada di kanan, seperti kebanyakan mobil Jepang. Kalau mobil Eropa biasanya berada di kiri sehingga mempermudah pengemudi untuk malakukan pergantian transmisi baik matik maupun manual,” kata Anjar kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Demikian juga Aswin Febianto, Product Trainer PT Garuda Mataram Motor (GGM) yang mengatakan posisi tuas lampu sein pada mobil Eropa berada di kiri setir disebabkan karena posisi kemudi.
“Kalau mobil Eropa biasa (mayoritas) kemudinya di kiri, otomatis tuas transmisinya berada di sebelah kanan. Ini yang menyebabkan tuas sein dibuat di sebelah kanan, agar tangan kiri pengemudi tetap fokus di tuas persneling,” ujar Aswin.
Baca juga: Apa Benar Bedak Tabur Ampuh Atasi Kaca Mobil Seret?
Sementara untuk tuas wiper sengaja diletakan di kiri pengemudi mengingat fungsinya tidak terlalu krusial. Hanya digunakan pada musim hujan, berbeda dengan lampu sein yang sering digunakan saat mengemudi.
Aswin melanjutkan, baik mobil Jepang maupun Eropa sebenarnya memiliki mekanisme yang sama dalam penggunaan lampu sein, biasanya lampu sein akan mati sekitar tiga sampai empat detik saat mobil telah berbelok.
“Pada mobil Eropa lampu sein otomatis akan mati setelah mobil berbelok, kurang lebih sekitar tiga kali berkedip, atau dalam kurun waktu tiga sampai empat detik,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.