JAKARTA, KOMPAS.com— Memiliki mobil dengan performa yang baik menjadi dambaan semua orang. Maka dari itu, penting melakukan perawatan secara rutin agar mobil selalu optimal.
Mengganti minyak rem menjadi salah satu perawatan mobil yang penting. Minyak rem mobil memiliki batas pemakaian sehingga harus diganti pada kurun waktu tertentu.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi mengatakan minyak rem memiliki usia pakai tiga tahun atau jarak tempuh 40.000 kilometer (Km).
“Minyak rem tetap perlu diganti dengan yang baru secara berkala, meski usia pemakaiannya tergolong panjang. Penggantian cairan rem dilakukan setiap 40.000 km atau tiga tahun,” ujar Didi kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Menguras minyak rem dan diganti dengan yang baru agar sistem pengereman selalu optimal. Tidak hanya itu saja, aktivitas tersebut berguna untuk mencegah adanya uap air yang masuk dalam sistem pengereman.
Apabila minyak rem tidak diganti dengan yang baru setelah melebihi masa pakai dikhawatirkan ada udara di dalam sistem pengereman. Sebab, minyak rem bisa mendidih dan menghasilkan uap air.
“Uap air tersebut yang bisa menyebabkan rem terasa seperti blong, kondisi ini disebut juga dengan vapor lock,” kata Didi.
Baca juga: Xpander Mendominasi Penjualan Mitsubishi pada April 2022
Mengingat minyak rem yang beredar di pasaran juga memiliki spesifikasi berbeda-beda. Saat mengganti minyak rem, harus sesuai dengan spesifikasi masing-masing kendaraan.
“Selain penggantian minyak rem, pengecekan volume minyak rem juga perlu dilakukan. Jangan sampai volume minyak rem berkurang cukup banyak atau bahkan habis,” kata Didi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.