Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Air Panas Bisa Memperbaiki Bemper Mobil Penyok

Kompas.com - 13/05/2022, 10:22 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pada mobil, bemper merupakan bagian rawan lecet atau rusak. Bemper sendiri terbuat dari bahan fiber atau serat plastik.

Saat terjadi tabrakan atau bersenggolan dengan benda tertentu, bemper mudah lecet, robek, penyok, dan hancur. Untuk memperbaiki bemper yang penyok, tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Baca juga: Ingat, Anak Kecil Juga Harus Pakai Helm Saat Dibonceng Motor

Oleh karena itu, dalam upaya menekan biaya pengeluaran yang besar, beberapa pemilik mobil memilih cara alternatif seperti menggunakan air panas.

Lalu, benarkah cara ini efektif untuk mengatasi bemper yang penyok?

Kepala Bengkel Auto2000 Body Paint Sunter Yuly Kridiawan mengatakan, bisa saja cara ini digunakan untuk kerusakan bemper yang ringan, tetapi tidak terlalu efektif.

Bengkel Body & Paint Astra Peugeot tak cuma menerima pengerjaan merek Peugeot tapi juga merek lain.Foto: Peugeot Bengkel Body & Paint Astra Peugeot tak cuma menerima pengerjaan merek Peugeot tapi juga merek lain.

"Hanya saja, metode penyiraman air panas tidak bisa mengembalikan kondisi 100 persen seperti semula. Hanya area yang terdeformasi elastis, tidak bisa untuk bagian yang pernah di dempul atau repair," kata Yuly.

Dengan kata lain, cara ini tidak sepenuhnya tepat. Bahkan, jika sampai salah, air panas berpotensi merusak lapisan cat. Alhasil, bukannya memperbaiki bemper, justru eksterior mobil akan belang-belang.

Baca juga: Fabio Quartararo Ingin Balas Dendam Saat Balapan di Kandang Sendiri

Yuli menyarankan bahwa cara yang paling tepat adalah menggunakan heater gun dengan suhu panas sekitar 150 derajat celsius. Metode tersebut akan melakukan perbaikan body on dolly agar permukaan bumper bisa mencapai hasil yang maksimal.

"Kalau memang ingin pakai metode penyiraman dengan air panas, silakan saja, tapi sebaiknya pahami risiko yang akan muncul. Jangan sampai cat jadi rusak atau goresan lebih besar," kata  Yuli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau