Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Disepelekan, Bonceng Anak Jangan Duduk di Depan

Kompas.com - 12/05/2022, 16:47 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemandangan orang tua atau pengemudi motor yang membonceng balita atau anaknya di jok depan banyak ditemui di jalan.

Sebenarnya, mengendarai motor dengan kecil di jok depan sangat tidak dibenarkan dalam aspek keselamatan berekndara. 

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengimbau untuk tidak menempatkan anak kecil di bagian depan motor saat berkendara.

Baca juga: Jangan Biarkan Anak di Bawah Umur Mengemudikan Kendaraan Bermotor

“Membawa anak kecil dan ditaruh di jok bagian depan adalah bentuk kelalaian fatal yang tidak dapat ditoleransi baik pada norma safety maupun legal hukum,” kata Jusri kepada Kompas.com.

Tidak hanya itu saja, anak kecil yang duduk di jok depan motor akan mengganggu ruang gerak ketika pengendara. Posisi anak akan membuat pengemudi sulit menyikapi ancaman yang terjadi di depan.

Jusri menyarankan agar anak kecil ditempatkan di jok belakang dengan syarat kaki anak sudah dapat menyentuh pijakan kaki dengan optimal.

Ilustrasi boncengan bersama keluargaDok. Yamaha Motor Bali Ilustrasi boncengan bersama keluarga

Apabila kedua kaki anak kecil belum bisa menyentuh pijakan kaki dengan optimal, maka tidak direkomendasikan. Cara tersebut justru membuat anak rentan hilang keseimbangan sehingga berbahaya bagi keselamatan.

“Perlu diketahui dengan menempatkan anak pada posisi depan baik berdiri maupun duduk sama saja menjadikan anak sebagai tameng dari angin atau sesuatu hal lainnya yang bisa saja terlempar saat berkendara, belum lagi jika ada musibah yang tidak terduga,” kata Jusri.

Baca juga: Lalu Lintas Jakarta Sudah Normal Lagi, Mulai Macet di Jam Sibuk

Jusri juga mengatakan banyak kecelakaan lalu lintas fatal dari roda dua yang melibatkan anak di bawah umur atau balita saat sedang dibonceng.

Namun, kejadian tersebut jarang diekspos sehingga tak memberikan suatu perubahan pola pikir. Selain dari sisi fatalitas, dampak yang jarang dipedulikan oleh orang tua adalah dari segi kesehatan anak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com