JAKARTA, KOMPAS.com - Yamaha YZR-M1 masih memiliki masalah yang sama dari musim lalu, yakni top speed. Motor ini bisa dikatakan paling pelan dibanding para rival yang membidik juara dunia.
Sejak akhir musim lalu, Fabio Quartararo berharap Yamaha bisa menyelesaikan masalah tersebut. Namun, hingga sesi tes pramusim terakhir, tidak ada peningkatan yang dilakukan.
Terbukti pada seri pertama MotoGP 2022 di Sirkuit Losail, Qatar, Yamaha tidak pernah masuk tiga besar pebalap yang tercepat. Hasil terbaik pada FP3, di mana Quartararo ada di posisi keempat.
Baca juga: Quartararo Siap Balas Dendam di MotoGP Mandalika 2022
Bahkan, pada sesi yang krusial, seperti kualifikasi, Quartararo hanya bisa berada di posisi ke-11 dan Franco Morbidelli di posisi ke-12.
Banyak yang menyebutkan bahwa penyebabnya ada pada konstruksi mesin yang menggunakan 4-silinder segaris atau inline-4. Sebab, di kelas MotoGP saat ini tinggal Yamaha dan Suzuki saja yang menggunakannya.
Sementara Honda, Ducati, KTM, dan Aprilia, sudah mengandalkan mesin dengan konstruksi V4. Masing-masing dari konstruksi mesin tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan.
Konfigurasi mesin Inline-4 membuat mesin lebih lebar ke samping. Tapi juga ruang mesin lebih lega karena mesinnya lebih kecil. Keunggulan lainnya yaitu jumlah komponen yang lebih sedikit.
Baca juga: Yamaha Fokus Perpanjang Kontrak Quartararo Untuk Musim Depan
Sedangkan mesin V4 lebih ramping tapi memakan ruang lebih banyak, karena ada dua silinder terpisah. Model ini juga punya komponen lebih banyak ketimbang Inline-4.
Pada mesin Inline-4, posisi air box dan sistem exhaust alias knalpot lebih mudah, karena semua silinder menghadap arah yang sama.
Sementara pada mesin V4, posisi air box dan sistem exhaust lebih rumit. Perbedaan desain mesin ini juga berdampak pada dimensi bodi dan aerodinamika yang dihasilkan. Selain itu efeknya juga terletak pada perbedaan titik berat motor dan stabilitas motor di tikungan.
Tapi, anggapan bahwa mesin Inline-4 penyebab top speed lemah sudah dipatahkan oleh Suzuki. Pada MotoGP Qatar 2022, Alex Rins sanggup mencatatkan top speed hingga 355,2 kilometer per jam pada sesi latihan bebas FP2.
Sementara pebalap Yamaha, top speed paling tinggi hanya 348,3 kilometer per jam. Catatan tersebut diraih oleh Morbidelli pada FP2.
Tapi, meskipun top speed paling rendah, Quartararo masih lebih piawai dalam melibas tikungan. Sebab, top speed bukanlah segalanya di MotoGP. Catatan waktu masih bisa ditingkatkan saat di tikungan.
Dengan melewati tikungan secara lebih baik dan efektif, maka tidak ada waktu yang terbuang percuma. Sehingga, saat balapan Quartararo masih bisa bertahan di posisi kesembilan hingga finis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.