Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Ugal-ugalan di Jalan Tol, Membahayakan Pengguna Jalan Lain

Kompas.com - 04/03/2022, 07:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah bukan rahasia lagi, ketika di jalan tol luar kota, kerap bertemu bus yang suka mengebut.

Perilaku para pengemudi bus ini membahayakan, mulai dari saling pepet, tidak jaga jarak, menyalip dari kiri, hingga melakukan manuver secara agresif, dan membahayakan pengemudi lainnya.

Seperti contoh tayangan dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @dashcam_owners_indonesia. Dalam rekaman tersebut terlihat satu unit bus melaju dengan kecepatan tinggi di lajur kiri Tol Trans Jawa.

Bus tersebut tiba-tiba melakukan manuver berbahaya dengan langsung pindah lajur kanan secara mendadak untuk menghindari tabrakan dengan truk yang ada di depannya.

Baca juga: Ada Bus Ugal-ugalan di Tol, Apa yang Mesti Dilakukan?

Alhasil bus yang sedang melaju di lajur kanan terpaksa memperlambat kecepatannya hingga menyerempet beton yang menjadi pembatas jalan.

Aksi arogan sopir bus itu tentu tidak hanya membahayakan diri dan penumpangnya, namun juga berpotensi mencelakai pengguna jalan lain.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pengemudi bus yang mengebut di jalan tol bisa dibilang mengerikan, namun sayangnya itulah realita yang ada di jalanan saat ini.

“Kalau mereka ugal-ugalan, tidak jaga jarak, melintas di bahu jalan dan selamat pada saat itu, belum tentu besok-besok bisa selamat. Karena gaya mengemudi mereka sudah membahayakan,” ujar Sony kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Sony melanjutkan, berbicara soal keselamatan kepada para pengemudi bus saat ini dirasa sudah sulit didengar. Para pengemudi terbiasa mengebut ini bebal, sehingga butuh tindakan lain yang membuatnya jera.

Baca juga: Mudah Rawat Sakelar Sepeda Motor Jadi Anti Seret

“Para pengemudi seperti ini harus ditangkap, dikumpulkan, dan kemudian dibina. Mereka tidak ada bedanya dengan orang mabuk yang bawa senjata, malah lebih membahayakan karena membawa banyak nyawa penumpang,” kata dia.

Maka dari itu, para pengemudi harus diingatkan ketika sedang mengemudi. Nyawa puluhan orang menjadi tanggung jawab mereka.

“Pastikan mengemudi dengan aman dan utamakan selamat, bukan semata-mata tepat waktu atau jadi yang tercepat,” ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau