JAKARTA, KOMPAS.com - Helm menjadi salah satu komponen yang wajib digunakan oleh pengendara motor saat akan berpergian. Fungsi utamanya untuk membantu menunjang keselamatan pengendara motor.
Saat musim penghujan, helm menjadi lebih rawan lembap. Pengguna motor yang terbiasa meninggalkan helmnya di motor saat parkir membuat helm lebih cepat lembap atau bahkan basah.
"Kalau kantor di basement, mereka (pengendara motor) acuh saja. Helm masih basah, itu biasanya rentan. Kalau enggak segera dicuci atau dikeringkan, jadi membuat jamur," jelas Ahmad M., pegiat komunitas Belajar Helm, saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu yang lalu.
Baca juga: Dasar Hukum Pengendara Motor Wajib Pakai Helm SNI
Helm yang terkontaminasi bekas keringat dan air hujan dapat membuat helm menjadi lembap dan akhirnya berjamur.
Ahmad menjelaskan, air hujan yang mengandung asam bertemu dengan debu jalanan, polusi dan keringat pada bagian interior helm dapat menimbulkan bau apak.
Selain menimbulkan bau yang tidak sedap, Ahmad mengatakan bahwa helm yang kotor ini juga dapat membuat kulit menjadi mudah iritasi.
"Kalau udah ngejamur, kena kulit jadi iritasi. Bisa jadi kayak panu, atau kudis," ucap Ahmad.
Maka dari itu, Ahmad memberikan saran buat pengendara motor agar tidak abai terhadap kebersihan helm. Yang terpenting, pemilik perlu memastikan bahwa helmnya dalam keadaan yang kering. Saat cuaca sedang hujan, pemilik motor sebaiknya tidak meninggalkan helm di motor.
Baca juga: Biaya Resmi Perpanjangan SIM A dan SIM C per Maret 2022
"Misalnya ke kantor, bawa helmnya. Ke tempat yang bisa kena angin, atau ke ruang ber-AC," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.