Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Tidak Disarankan Menyalip dari Bahu Jalan Tol

Kompas.com - 15/02/2022, 19:12 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap lajur jalan tol mempunyai peruntukannya masing-masing, misalnya seperti lajur kanan yang digunakan hanya untuk mendahului. Namun, pada saat kondisi lalu-lintas sedang ramai, masih banyak pengguna jalan tol yang memanfaatkan bahu jalan untuk menyalip.

Bahu jalan dianggap sepi sehingga bisa digunakan untuk menyalip kendaraan yang lambat. Padahal bahu jalan dibuat bukan sebagai tempat untuk mendahului.

Baca juga: Ngantuk Saat di Jalan Tol, Jangan Tidur di Bahu Jalan

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, ada beberapa hal yang membuat bahu jalan tidak aman dipakai untuk menyalip.

“Pertama, bahu jalan itu di luar marka dan terbuat dari alas kerikil. Tempat tersebut dipersiapkan untuk kendaraan rusak dan harus berhenti atau dalam kondisi darurat,” ucap Sony kepada Kompas.com belum lama ini.

Ibu dan dua anak kecil saat terlihat berjalan di bahu jalan tol Lampung. KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA Ibu dan dua anak kecil saat terlihat berjalan di bahu jalan tol Lampung.

Selain itu, bahu jalan juga digunakan sebagai jalan alternatif ambulance pada saat macet dan juga sebagai tempat berhenti darurat bagi kendaraan yang mengalami masalah di tol.

Jika digunakan dalam kecepatan tinggi, untuk menyalip misalnya, ada risiko mobil tergelincir atau selip. Ada juga risiko menabrak kendaraan yang sedang berhenti dalam keadaan darurat.

Baca juga: Media Asing Sebut Sirkuit Mandalika Mesti Diaspal Ulang

“Bahu jalan itu licin karena alasnya kerikil dan banyak debu. Kecepatan 60 kpj saja mobil pasti goyang, tapi kadang pengemudi enggak sensitif jadi tetap digas. Selain itu elevasinya juga berbeda dengan jalan utama, lebih miring karena untuk pembuangan air,” kata Sony.

Bahu jalan juga memiliki lajur yang cukup sempit, jadi tidak aman kalau digunakan untuk mendahului. Terakhir, banyak pengemudi di lajur kiri yang kaget ketika disalip mobil dari bahu jalan, sehingga bisa membahayakan.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Pengamat transportasi Djoko Setijowarno. Menurutnya bahu jalan tol digunakan untuk kondisi darurat. Misalnya, ambulans dan pemadam kebarakan yang akan melintas ketika jalanan macet.

Polisi ingatkan pemudik yang istirahat di bahu jalan tolistimewa Polisi ingatkan pemudik yang istirahat di bahu jalan tol

"Sebenarnya yang nyalip lewat bahu jalan kena sanksi, cuma enggak pernah diberi sanksi. Dalam undang-undang ada aturannya kalau menyalip dari sebelah kanan," kata Djoko

Ia menyebutkan, kendaraan yang mengalami gangguan juga bisa menggunakan bahu jalan sebagai tempat berhenti sementara, tetapi durasinya tidak boleh terlalu lama.

Baca juga: Begini Cara dan Biaya Perpanjangan SIM secara Online

Pasalnya, ada beberapa kejadian kecelakaan lalu lintas melibatkan kendaraan yang hendak menyalip lewat bahu jalan dan ada kendaraan yang sedang berhenti di sana.

"Bahu jalan kan sempit, sehingga jangan coba-coba mendahului lewat bahu jalan. Bagi mereka yang sudah paham ya enggak mau nyalip lewat bahu jalan," kata Djoko.

"Lewat bahu jalan tol itu riskan, jangan biasakan menggunakan bahu jalan untuk menyalip. Kalau di Thailand, bahu jalan tol dibuat tidak rata sehingga tidak nyaman biar tidak dilewati," kata Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Tips Ampuh Cegah Microsleep Saat Perjalanan Jauh

5 Tips Ampuh Cegah Microsleep Saat Perjalanan Jauh

Tips N Trik
Penjualan LSUV di Indonesia Turun Signifikan Menjelang Akhir 2024

Penjualan LSUV di Indonesia Turun Signifikan Menjelang Akhir 2024

Feature
Bus Baru PO Garuda Mas: Jetbus 5 Dream Coach dengan Fasilitas Mewah

Bus Baru PO Garuda Mas: Jetbus 5 Dream Coach dengan Fasilitas Mewah

Niaga
Pembatasan Angkutan Barang Kembali Diberlakukan Hari Ini

Pembatasan Angkutan Barang Kembali Diberlakukan Hari Ini

Niaga
Catat, Ini Titik Rawan Padat Lalu Lintas di Yogyakarta Saat Libur Nataru

Catat, Ini Titik Rawan Padat Lalu Lintas di Yogyakarta Saat Libur Nataru

News
Kebiasaan Buruk Pengemudi Mobil Manual yang Harus Dihindari Segera

Kebiasaan Buruk Pengemudi Mobil Manual yang Harus Dihindari Segera

Tips N Trik
Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan 26 Desember 2024

Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan 26 Desember 2024

News
Libur Natal 2024: Satpas SIM Jakarta Tutup Sementara

Libur Natal 2024: Satpas SIM Jakarta Tutup Sementara

News
[POPULER OTOMOTIF] Mengapa PO Sinar Jaya Larang Saling Mendahului Antar Bus? | Kawasaki Luncurkan KLX 230 Sherpa | Dampak dan Solusi Salah Isi Oli Transmisi pada Mobil Matik

[POPULER OTOMOTIF] Mengapa PO Sinar Jaya Larang Saling Mendahului Antar Bus? | Kawasaki Luncurkan KLX 230 Sherpa | Dampak dan Solusi Salah Isi Oli Transmisi pada Mobil Matik

Feature
Arus Lalu Lintas Libur Natal 2024 Masih Landai, Ini Imbauan Polisi

Arus Lalu Lintas Libur Natal 2024 Masih Landai, Ini Imbauan Polisi

Tips N Trik
Etika Pengendara Motor Gunakan Lampu Jauh, Lihat Kondisi Jalan

Etika Pengendara Motor Gunakan Lampu Jauh, Lihat Kondisi Jalan

Tips N Trik
Jangan Siram Cakram Motor dengan Air, Bisa Bengkok

Jangan Siram Cakram Motor dengan Air, Bisa Bengkok

Tips N Trik
Ratusan Kendaraan Rusak Akibat Cairan Kimia Tumpah, Biaya Perbaikan Bisa Jutaan

Ratusan Kendaraan Rusak Akibat Cairan Kimia Tumpah, Biaya Perbaikan Bisa Jutaan

News
Cek Kondisi Ban Sebelum Melakukan Perjalanan Nataru ke Luar Kota

Cek Kondisi Ban Sebelum Melakukan Perjalanan Nataru ke Luar Kota

Tips N Trik
PO Agam Tungga Jaya Luncurkan Dua Bus Baru Model Single Glass

PO Agam Tungga Jaya Luncurkan Dua Bus Baru Model Single Glass

Niaga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau