Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Nyata Alami Pecah Ban Saat Kecepatan Tinggi

Kompas.com - 15/02/2022, 14:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian pecah ban saat berkendara menjadi momok yang menakutkan bagi hampir seluruh pengemudi mobil.

Pasalnya, tak sedikit pengemudi yang panik dan justru melakukan kesalahan hingga mengakibatkan mobil hilang kendali. Hal tersebut tentu akan sangat berbahaya hingga berujung fatality.

Seperti insiden yang baru saja terjadi di Jalan Lintas Timur, tepatnya di Desa Redang Seko Kecamatan Lirik Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Minggu (13/2/2022).

Baca juga: Terios Pecah Ban Terguling di Tol, Ingat Daya Kapasitas Penumpang

Kecelakaan itu melibatkan mobil Toyota Innova yang melaju dari arah Pekanbaru menuju Rengat dengan enam penumpang di dalamnya.

Mobil minibus tersebut diketahui mengalami pecah ban dan lepas kendali hingga bertabrakan dengan dump truk dari arah yang berlawanan.

“Saat itu mobil Toyota Kijang Innova mengalami pecah ban dan lepas kendali, lalu bertabrakan dengan dump truk dari arah yang berlawanan dan kecelakaan tak bisa dihindari," ucap Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Inhu AKP Rocky Junasmi dikutip dari Antara, Selasa (15/2/2022).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Romansa Sopir Truck (@romansasopirtruck)

Belajar dari kejadian ini, sebetulnya ada beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk menjaga kendali mobil tetap pada jalurnya saat mengalami pecah ban.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI)Sony Susmana mengatakan, kecelakaan akibat pecah ban 75 persen berujung fatality.

Pecah ban saat kendaraan berjalan adalah kondisi di mana pengemudi tidak pernah siap karena terjadinya mendadak. Dan rata-rata yang menyebabkan fatality adalah pecah ban bagian depan, namun sekarang sudah banyak kasus fatality pecah ban belakang,” ujar Sony.

Sony menjelaskan, ketika mengalami pecah ban dalam kecepatan 60 hingga 80 Km per jam (Kpj) sebaiknya jangan panik.

Hal pertama yang harus dilakukan pengendara adalah menahan kemudi ke arah depan. Pasalnya, pecah ban membuat kemudi menjadi berat ke arah ban yang pecah tersebut.

“Pengemudi terkadang ingin instan melambatkan laju mobilnya, padahal hal ini salah untuk dilakukan,” kata dia.

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.iStock/Kwangmoozaa Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.

Kemudian ketika sudah berada di kondisi ini, sebaiknya pengemudi tidak menginjak pedal rem karena akan mengakibatkan tekanan angin ban yang pecah semakin berat sehingga kendaraan bisa melintir.

“Segera (kurang dari dua detik) angkat telapak kaki dari pedal rem ketika sadar, apabila hal ini terlambat justru akan membuat mobil hilang keseimbangan dan terbalik,” ucap Sony.

Baca juga: Pekan Ini, Generasi Baru Toyota Voxy Mengaspal di Indonesia

Guna mengantisipasi agar hal ini tidak terjadi, Sony menyarankan sebelum berkendara untuk memastikan tekanan ban terkontrol, apalagi ketika melewati jalan tol atau arah keluar kota.

“Pengemudi juga sebaiknya berpikir dua kali untuk memacu kendaraan diatas 80 Kpj, biasakan mengemudi di kecepatan yang sesuai dengan akal sehat,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com