Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Bilang 5 Tahun Lagi SPBU Terancam Sepi Imbas Kendaraan Listrik

Kompas.com - 11/02/2022, 10:22 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring pertumbuhan dan perkembangan kendaraan listrik di Indonesia, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, memprediksi dalam waktu 5 tahun ke depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) bakal sepi dari kehadiran mobil dan sepeda motor konvensional.

Disitat dari Money.Kompas.com, Ahok menjelaskan tren penggunaan kendaraan listrik di Indonesia mengalami peningkatan, jika industrinya makin berkembang serta didukung layanan kredit yang bikin harga lebih terjangkau, otomatis populasinya makin bertambah.

"Kami melihat sebuah ancaman, orang bilang butuh 10-20 tahun, saya yakin enggak sampai 5 tahun kendaraan bermotor ganti ke listrik. Kalau ada layanan kredit bunga murah, saya kita SPBU bisa langsung kosong karena operasional SPBU kebanyakan diisi motor," ujar Ahok dalam acara DBSI Spring Festival, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Renault, Nissan, dan Mitsubishi Siapkan 35 Mobil Listrik hingga 2030

Apalagi ditambah industri baterai yang makin berkembang dan bisa membuat harga lebih terjangkau, maka tak menunutup kemungkinan angkutan di perkampungan juga akan beralih menggunakan kendaraan listrik.

Menhub gelar touring Mobil Listrik Jakarta-JambiKEMENHUB Menhub gelar touring Mobil Listrik Jakarta-Jambi

Belum lagi Ahok mengatakan, adanya perubahan gaya hidup masyarakat pengguna kendaraan listrik yang hanya memanfaatkan pengisian baterai saat pergi ke luar kota. Sementara selebihnya, akan dilakukan sendiri di rumah.

Memprediksikan kemungkinan tersebut, menurut Ahok, Pertamina harus memikirkan langkah ke depan terkait kelangsungan bisnis ritel agar segera menyesuaikan. Karena itu, dia meminta Pertamina untuk bisa membangun logistik suplay change.

"Itu makanya Pertamina harus betul-betul memikirkan ke depannya ritel yang diandalkan ini mesti ada perubahan," ujar Ahok.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan 3 juta unit populasi kendaraan listrik di Indonesia pada 2030. Target tersebut sejalan dengan komitmen untuk menurunkan emisi CO2 hingga 41 persen dalam periode yang sama, dengan asumsi tingkat CO2 berkurang 4,6 juta ton.

Ilustrasi SPKLU Pertamina di sebuah SPBU di Lenteng Agung.Dok. Pertamina Ilustrasi SPKLU Pertamina di sebuah SPBU di Lenteng Agung.

Baca juga: Masih Perlukah Inreyen pada Mobil Baru?

Tak hanya itu, 105.866 unit kendaran listrik berbasis baterai juga akan digunakan instasi pemerintah.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier, menyebut pemerintah tengah berupaya untuk mempercepat era kendaraan bermotor listrik di dalam negeri.

Satu diantaranya melalui penggunaan sepeda motor dan mobil listrik dalam lingkup instansi pemerintah, sebagaimana yang ditetapkan dalam peta jalan atau roadmap EV selama 2021-2030.

SPKLU PLNPLN SPKLU PLN

"Pemerintah akan membeli produk-produk kendaraan listrik dari produsen otomotif yang bermanufaktur di Indonesia dengan basis TKDN," ujar Taufiek, akhir tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau