JAKARTA, KOMPAS.com - Pada periode awal kepemilikan mobil baru, ada beberapa pantangan yang harus diperhatikan. Salah satunya, ialah tidak dianjurkan untuk langsung tancap gas.
Hal ini berkaitan dengan inreyen. Sebab, mobil baru memerlukan masa adaptasi karena baru keluar dari pabrik, sehingga kendaraan tidak kaget dan berujung timbulnya masalah pada komponen tertentu.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, apakah inreyen pada mobil baru masih diperlukan?
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, inreyen pada mobil baru tetap diperlukan, tujuannya untuk memperpanjang usia kendaraan.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Motor Zaman Sekarang Apakah Masih Harus Inreyen?
“Jadi selama 300 km pertama, hindari berhenti secara mendadak. Kemudian selama km 1.000 km pertama, jangan mengemudi pada kecepatan tinggi dan hindari akselerasi secara mendadak,” ucap Didi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/2/2022).
Selain itu, selama 1.000 km pertama, sebaiknya jangan mengemudi secara terus menerus dengan gigi rendah dan jangan mengemudi pada kecepatan konstan dalam waktu lama.
“Hal ini dilakukan agar komponen mesin bisa beradaptasi,” kata dia.
Head of Marketing Product Planning Division (MPPD) PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi menambahkan, inreyen adalah prosedur untuk mengkondisikan komponen di dalam mesin yang baru bergerak dan mendapat beban supaya antar komponen saling menyesuaikan.
Baca juga: Terjadi Lagi Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil, Begini Cara Antisipasinya
“Saat ini sebenarnya yang diperlukan itu inreyen pada sisi pengemudi karena perlu beradaptasi terhadap fungsi, cara kerja, handling, dan sebagainya. Sementara di sisi mobil tidak perlu. Ini karena dengan perkembangan teknologi material dan oli mesin maka keausan dan kepresisian antara komponen mesin bisa dikontrol,” kata Anjar.
Meski demikian, Anjar menyarankan, pemilik mobil masih tetap harus waspada dengan sejumlah komponen lain yang mendukung kinerja mesin, misalnya karet ban dan rem.
“Maka, saat mobil baru datang ke rumah sebisa mungkin jangan langsung tancap gas dulu,” ucap Anjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.