Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Ganti Pelek Mobil, Pahami Dulu Hal Ini

Kompas.com - 17/01/2022, 20:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Modifikasi pelek menjadi salah satu pilihan pemilik mobil untuk menambah nilai estetika kendaraannya secara instan. Beragam pelek produk aftermarket pun sudah tersedia di pasaran.

Namun, sebelum melakukan penggantian pelek, sebaiknya pemilik kendaraan memperhatikan PCD atau pitch circle diameter.

Pasalnya setiap pabrikan mobil memiliki PCD yang berbeda-beda, sehingga jika PCD-nya tidak sesuai maka pelek juga tidak akan bisa dipasang.

Baca juga: Segmen Classy Yamaha Mulai Dikenalkan, Temani Kategori Maxi

Sebagai informasi, PCD adalah jarak antara lubang baut yang ada pada pelek. Untuk jumlah lubangnya pun tidak hanya empat, ada yang lima, enam dan masih banyak lagi.

Pemilik Permaisuri Ban Wibowo Santosa mengatakan, PCD tak hanya merujuk pada jarak lubang baut pada pelek, namun juga mengacu pada beban dan tenaga mobil.

“Biasanya saat membeli pelek aftermarket akan ditanya PCD-nya berapa. Sebab, setiap mobil memiliki ukuran pelek yang berbeda-beda. Jadi sebaiknya dipahami,” kata dia.

Cara mengukur PCD adalah dengan menarik garis lurus antara dua baut yang posisinya paling terjauh dan dihitung dalam satuan ukur milimeter. Ukuran 100 milimeter (mm) biasanya disebut PCD 100.

“Jika tertulis PCD 4x100 maka maksudnya adalah jumlah baut pada pelek tersebut adalah 4 buah sementara jarak diameter antara bautnya 100mm,” kata Wibowo.

Menurutnya, PCD 100 biasanya untuk mobil-mobil kecil. Namun menariknya, angka PCD itu berbeda-beda, ada yang 120, 139, dan sebagainya.

“Saya belum tahu, mungkin karena estetika. Sebab, semakin besar PCD pelek juga terlihat kurang bagus,” kata Wibowo.

Selain ukuran PCD, yang tidak boleh dilupakan adalah masalah offset. Offset merupakan sebutan lain untuk seberapa besar permukaan tengah pelek menjorok ke dalam atau ke luar.

Biasanya offset ditandai dengan bilangan angka plus kode berjuluk ET. Misalkan, ET25, ET45 dan sebagainya.

Semakin kecil angka yang tercantum, maka penampang tengah pelek makin ke dalam dan bibir pelek lebar.

Baca juga: Rapor Ekspor AHM Sepanjang 2021, Meningkat 36,1 Persen

Sebaiknya, semakin besar angka yang tertulis maka penampang tengah pelek semakin ke luar dari bibir pelek. Berarti, posisi pelek masuk ke dalam fender.

Ferly dari gerai Auto Trend mengatakan, untuk mengubah aplikasi offset, hal itu bisa diakali dengan memakai adaptor. Namun itu hanya bisa untuk pelek berkonstruksi 2 sampai 3 pieces.

“Harus diperhatikan keakuratan dan perhitungannya. Sebab efek buruk dari perilaku itu selain bisa bikin gesrot, mangkuk shockbreaker dan dek dalam rawan tergerus roda. Akhirnya, kaki-kaki pun jadi rentan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Seskab Teddy Naik Pangkat Jadi Letkol, Budi Gunawan: Tidak Menyalahi Aturan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau