JAKARTA, KOMPAS.com - Modifikasi pelek menjadi salah satu pilihan pemilik mobil untuk menambah nilai estetika kendaraannya secara instan. Beragam pelek produk aftermarket pun sudah tersedia di pasaran.
Namun, sebelum melakukan penggantian pelek, sebaiknya pemilik kendaraan memperhatikan PCD atau pitch circle diameter.
Pasalnya setiap pabrikan mobil memiliki PCD yang berbeda-beda, sehingga jika PCD-nya tidak sesuai maka pelek juga tidak akan bisa dipasang.
Sebagai informasi, PCD adalah jarak antara lubang baut yang ada pada pelek. Untuk jumlah lubangnya pun tidak hanya empat, ada yang lima, enam dan masih banyak lagi.
Pemilik Permaisuri Ban Wibowo Santosa mengatakan, PCD tak hanya merujuk pada jarak lubang baut pada pelek, namun juga mengacu pada beban dan tenaga mobil.
“Biasanya saat membeli pelek aftermarket akan ditanya PCD-nya berapa. Sebab, setiap mobil memiliki ukuran pelek yang berbeda-beda. Jadi sebaiknya dipahami,” kata dia.
Cara mengukur PCD adalah dengan menarik garis lurus antara dua baut yang posisinya paling terjauh dan dihitung dalam satuan ukur milimeter. Ukuran 100 milimeter (mm) biasanya disebut PCD 100.
“Jika tertulis PCD 4x100 maka maksudnya adalah jumlah baut pada pelek tersebut adalah 4 buah sementara jarak diameter antara bautnya 100mm,” kata Wibowo.
Menurutnya, PCD 100 biasanya untuk mobil-mobil kecil. Namun menariknya, angka PCD itu berbeda-beda, ada yang 120, 139, dan sebagainya.
“Saya belum tahu, mungkin karena estetika. Sebab, semakin besar PCD pelek juga terlihat kurang bagus,” kata Wibowo.
Selain ukuran PCD, yang tidak boleh dilupakan adalah masalah offset. Offset merupakan sebutan lain untuk seberapa besar permukaan tengah pelek menjorok ke dalam atau ke luar.
Biasanya offset ditandai dengan bilangan angka plus kode berjuluk ET. Misalkan, ET25, ET45 dan sebagainya.
Semakin kecil angka yang tercantum, maka penampang tengah pelek makin ke dalam dan bibir pelek lebar.
Sebaiknya, semakin besar angka yang tertulis maka penampang tengah pelek semakin ke luar dari bibir pelek. Berarti, posisi pelek masuk ke dalam fender.
Ferly dari gerai Auto Trend mengatakan, untuk mengubah aplikasi offset, hal itu bisa diakali dengan memakai adaptor. Namun itu hanya bisa untuk pelek berkonstruksi 2 sampai 3 pieces.
“Harus diperhatikan keakuratan dan perhitungannya. Sebab efek buruk dari perilaku itu selain bisa bikin gesrot, mangkuk shockbreaker dan dek dalam rawan tergerus roda. Akhirnya, kaki-kaki pun jadi rentan,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/17/202100015/sebelum-ganti-pelek-mobil-pahami-dulu-hal-ini