JAKARTA, KOMPAS.com – Lalu lintas kendaraan pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) diperkirakan bakal ramai. Hal ini terjadi lantaran pemerintah meniadakan penyekatan yang biasanya dilakukan ketika libur panjang.
Adita Irawati, Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri Perhubungan, mengatakan, alasan Kemenhub meniadakan penyekatan adalah karena sudah menurunnya angka penularan covid-19 di Indonesia.
"Sejak bulan Oktober sampai sekarang kami melihat tren mobilitas masyarakat itu meningkat. Di sisi lain, ternyata angka penularannya juga stabil tidak ada lonjakan,” ujar Adita, dalam webinar yang disiarkan Youtube Komkominfo TV (21/12/2021).
Baca juga: Video Ini Perlihatkan Efek Pakai Cairan Ban Anti Bocor
“Oleh karena itu, kami melihat bahwa untuk perjalanan domestik, apa yang kami lakukan sekarang adalah sesuatu yang memang disesuaikan dengan kondisi dalam negeri," kata dia.
Namun demikian, Adita mengatakan, pihaknya tetap mewanti-wanti para pelaku perjalanan untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan.
Di mana regulasi ini merujuk pada Surat Edaran Kemenhub Nomor 109 untuk transportasi darat, yang akan berlaku sejak tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
"Jadi prinsipnya memang tidak ada penyekatan, yang ada adalah pengetatan protokol kesehatan," ucap Adita.
Baca juga: Trayek Baru Suites Class PO Sinar Jaya, Jadi yang Pertama di Jalurnya
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan pola pendekatan dan manajemen rekayasa lalu lintas untuk membatasi kendaraan yang bepergian.
“Ini atas kesepakatan, atas koordinasi dan kerja sama, terutama dengan kepolisian, dengan PUPR, termasuk juga dengan BUJT jalan tol,” kata Budi, dalam konferensi virtual (20/12/2021).
Menurutnya, manakala terjadi peningkatan volume kendaraan, baik di jalan tol maupun jalan nasional, pihaknya akan merekomendasikan atau memberlakukan contra flow, satu arah, atau ganjil genap.
“Namun demikian sifatnya adalah sangat situasional. Jadi tergantung kebutuhan di lapangan,” ujar Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.