Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Riding ke Tempat Baru Dilarang Ngebut

Kompas.com - 20/12/2021, 20:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Memasuki masa-masa libur natal dan tahun baru (Nataru), para pengendara sepeda motor barangkali sudah merencanakan untuk riding atau touring ke suatu tempat.

Bertepatan dengan musim hujan, ada baiknya rencana touring kali ini diimbangi dengan pengetahuan safety riding. Tujuannya agar perjalanan tetap aman dan minim insiden.

Hendrik Ferianto, Instruktur Safety Riding AHM, mengingatkan pengguna sepeda motor untuk tidak ngebut saat touring. Tapi, ini mitos atau fakta?

Baca juga: Ini Aturan dan Syarat Perjalanan Darat Terbaru Selama Libur Nataru

Jajal All New Honda Scoopy di  AHM Safety Riding and Training Center, Cikarang, Jawa Barat.Foto: AHM Jajal All New Honda Scoopy di AHM Safety Riding and Training Center, Cikarang, Jawa Barat.

Ternyata ini fakta, terutama jika melewati daerah yang baru dilewati dan tidak familiar. Tujuannya untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain di sekitar.

“Makanya buat teman-teman yang lewat jalan, tapi belum pernah dilewati, jangan kencang kencang,” ujar Hendrik, dalam webinar ‘Cara Asik dan Cari Aman untuk Newbie Berkendara’ (17/12/2021).

“Karena kita enggak hafal, kita enggak tahu dengan kondisi jalan tersebut. Lubangnya ada di mana, speed bump-nya ada di mana. Apalagi kalau gelap, lebih bahaya lagi,” kata dia.

Baca juga: Honda CB150X Meluncur di Jawa Tengah, Ini Banderolnya

Ilustrasi touring menggunakan sepeda motorDok. DAM Ilustrasi touring menggunakan sepeda motor

Menurutnya, itu juga yang menjadi alasan mengapa kita perlu menjaga nilai kesopanan saat berkendara di tempat baru.

Tidak perlu memacu motor dengan kecepatan tinggi ataupun melakukan aksi cornering di lokasi yang baru kita lewati. Sebab bakal mengganggu warga sekitar yang beraktivitas.

“Kalau bisa saat lewat jalan baru pelan saja, kemudian mata harus konsentrasi, sehingga kita bisa mengidentifikasi, misal kalau di sana ada kondisi jalan yang rusak. Untuk apa? Untuk antisipasi sedini mungkin,” ucap Hendrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau