JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran modifikasi merupakan salah satu indikator tren motor custom yang sedang berkembang. Kini karena pandemi Covid-19 sulit melihat tren yang digandrungi.
Lulut Wahyudi, Direktur Kustomfest mengatakan, tidak bisa memprediksi tren custom apa yang akan berkembang tahun depan, karena tidak ada indikator untuk melihat hal itu.
Baca juga: Hasil Balap Moto2 GP Algarve 2021, Remy Gardner Amankan Podium 1
"Aku tidak bisa memprediksi karena tidak punya indikator. Kalau kondisi normal aku bisa jawab, karena kita bisa main ke setiap event," katanya yang ditemui Jumat akhir pekan lalu di Jakarta.
"Kita bisa main ke BBQ Ride (Bandung), melihat bahwa kemungkinan akan seperti apa, kemudian main ke Surabaya, atau Burnout (Solo) tidak ada, jadi tidak ada indikator yang bisa dipakai," katanya.
"We will see, kalau ada event yang sudah dibuka lagi kita baru lihat," kata Lulut.
Baca juga: Pembatasan Mulai Longgar, Mobilitas Masyarakat Naik dan Akhirnya Macet
Builder Retro Classic Cycles, asal Yogyakarta itu mengatakan, perkembangan tren akhirnya terjadi secara generik dan bisa jadi berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain.
"Mungkin trennya tidak bisa didominasi, Jakarta kemarin booming flat track, tapi di Jogya orang tidak main, di Bali yang dominan tetap chopper, di beberapa kota yang notabene dengan alam mainnya tracker," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.